Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Pemimpin Ansharullah: Agresi AS dan Inggris Tak Mampu Lemahkan Kekuatan Militer Kami

Pemimpin Ansharullah: Agresi AS dan Inggris Tak Mampu Lemahkan Kekuatan Militer Kami

POROS PERLAWANAN-Dalam pidato yang disampaikan Kamis 8 Februari, Pemimpin Ansharullah, Sayyid Abdulmalik Badrudin al-Houthi menyatakan bahwa dengan semua kejahatan yang terjadi dalam agresi Israel ke Gaza, tetap saja Rezim Zionis merasakan keputusasaan dan kekalahan.

“Musuh Zionis telah melakukan 2.370 pembantaian massal di Gaza. Pembantaian di Gaza adalah bukti terbaik atas karakteristik kriminalis Israel dalam menghancurkan rakyat Palestina. Israel melakukan kejahatan terkeji dengan membunuhi anak-anak Palestina di Gaza di hadapan keluarga mereka,” kata al-Houthi, diberitakan al-Alam.

“Tentara Pendudukan menyerang rumah sakit, kader medis, ambulans, dan menghalangi masuknya obat-obatan ke Gaza. Musuh Zionis juga menghalangi masuknya ambulans untuk mengangkut para korban luka demi membunuh mereka.”

“Drone-drone pengintai AS-Inggris mempersiapkan lahan bagi Israel untuk membunuhi para pengungsi Palestina. AS-Inggris memainkan peran fundamental dalam menyiapkan serangan ke Rafah.”

“Para pengungsi Palestina dan warga Gaza di saat berbarengan menghadapi masalah seperti pengeboman, kelaparan, kehausan, dan penyakit.”

“Musuh Zionis gagal mewujudkan tujuan-tujuannya untuk melenyapkan para pejuang Perlawanan. Kendati membombardir Gaza, Rezim Zionis gagal memulangkan para tawanannya tanpa kesepakatan pertukaran.”

Ia menyatakan, AS sendiri mengakui bahwa Israel butuh waktu 5 tahun untuk menebus semua kerugian dalam berbagai level yang dideritanya.

“Salah satu bukti kekalahan Militer Zionis adalah bertambahnya masa wajib militer,” tandas al-Houthi.

“Israel terbiasa dengan perang singkat dan jangka pendek. Sebab itu, penarikan mundur unit-unit militernya untuk direkonstruksi adalah tanda keroposnya IDF.”

Pemimpin Ansharullah menegaskan bahwa Yaman akan tetap melanjutkan operasi lautnya hingga berakhirnya agresi dan blokade atas Gaza.

“Pekan ini kami telah menargetkan Eilat. Tak seperti yang diharapkan musuh, kawasan itu sudah tidak lagi aman. Aktivitas di pelabuhan Eilat sudah terganggu,” imbuhnya.

“Untuk kali pertama sejak Perang Dunia II hingga sekarang, kapal-kapal AS menjadi target serangan.”

“Alih-alih mengizinkan masuknya obat dan makanan ke Gaza, AS malah terlibat dalam konfrontasi. Jalan keluar yang tepat adalah mengakhiri blokade Gaza dan mengizinkan masuknya obat-obatan serta makanan.”

“Perusahaan-perusahaan transportasi maritim paham bahwa konfrontasi kita melawan AS-Inggris dipicu agresi mereka ke Yaman. Pihak yang benar-benar rugi karena operasi kita di Laut Merah adalah Israel, AS, dan Inggris.”

“Pekan ini, AS dan Inggris melancarkan 86 serangan ke negara kita, tanpa berpengaruh sedikit pun atas kekuatan kita. Agresi AS-Inggris tidak bisa mereduksi kekuatan militer negara kita.”

“Pernyataan AS soal dampak serangan mereka atas kekuatan militer Yaman hanya disampaikan untuk menjaga citra mereka,” tegas al-Houthi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *