Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Pengadilan Banding Inggris Menangkan Maduro dalam Sengketa Kepemilikan Emas Venezuela

Pengadilan Banding Inggris Menangkan Maduro dalam Sengketa Kepemilikan Emas Venezuela

POROS PERLAWANAN – Terkait tuntutan Bank Pusat Venezuela untuk mengembalikan emas senilai 1 milyar dolar, sebuah pengadilan banding di Inggris menjatuhkan vonis yang menguntungkan Pemerintahan Nicolas Maduro.

Pengadilan banding ini membatalkan vonis pengadilan sebelumnya, yang memutuskan untuk menyerahkan emas tersebut kepada pemimpin kelompok oposisi Venezuela, Juan Guaido, yang juga mengklaim sebagai “Presiden sah” negara Latin tersebut.

Beberapa bulan lalu, Mahkamah Agung Britania menyebut Guaido sebagai pemilik sah emas tersebut. Mahkamah berdalil bahwa London mengakui Guaido sebagai Presiden Venezuela.

Dilansir al-Alam, pengadilan banding Inggris meminta agar vonis Mahkamah Agung dikaji ulang. Para hakim pengadilan menyatakan, statemen Pemerintah Inggris terkait Guaido bisa saja tidak mencerminkan fakta lapangan di Venezuela.

Ketua Tim Hakim Pengadilan Banding, Stephen Males menyebut bahwa diakuinya Guaido oleh Pemerintah Inggris adalah sebuah “tindakan yang masih kabur”.

Pada 23 Januari 2019 lalu, AS beserta para sekutunya, termasuk Inggris, secara tidak sah mengakui Guaido sebagai “Presiden Sementara Venezuela.” Mereka mengklaim, Pemerintahan Maduro, yang hanya beberapa bulan sebelumnya kembali menjadi presiden usai meraih suara terbanyak, tidak sah.

Menurut media-media AS, ketika mendeklarasikan dukungan untuk Guaido, Gedung Putih berharap ia bisa menyingkirkan Maduro secara resmi hanya dalam beberapa hari saja, serta meyakinkan pihak militer untuk mendukungnya.

Namun hingga saat ini, skenario ini gagal diwujudkan. Washington juga tidak mampu mendorong militer Venezuela untuk memberikan dukungan kepada Guaido.

Seorang pejabat senior Pemerintah Venezuela menyatakan, konspirasi sebuah perusahaan keamanan AS, yang berujung pada kegagalan kudeta, dirancang di Kedubes Spanyol di Ibu Kota Venezuela.

Usai gagal di pentas politik, AS melanjutkan upayanya untuk merongrong Pemerintahan Maduro, termasuk melancarkan upaya kudeta, bahkan menculiknya.

Beberapa waktu lalu, Menteri Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez menyebut bahwa AS berniat menculik Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.

Menurut laporan Sputnik, Rodriguez dalam sebuah acara televisi menuding Pemerintah Spanyol mendukung Oposisi Venezuela dalam membunuh para petinggi negara tersebut.

Ia menegaskan, Venezuela telah mengadukan Spanyol, karena Kedubes negara itu di Caracas dijadikan sebagai tempat perencanaan untuk menculik Maduro.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *