Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Eropa

Pengakuan Erdogan: Turki-AS Capai ‘Kesepakatan Baru’ Soal Konflik Libya dan Suriah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dirinya dan Presiden AS Donald Trump telah mencapai kesepakatan yang tidak disebutkan tentang konflik di Libya, di mana sejumlah negara membantu pemberontak yang didukung Turki untuk melawan pemerintah.

“Era baru antara Turki dan AS dapat dimulai setelah panggilan telepon kami. Kami menyetujui beberapa hal,” kata Erdogan dalam wawancara TRT pada hari Senin, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Ankara mendukung pemerintahan Perdana Menteri Libya Fayez al-Serraj yang diakui secara internasional, berkonflik dengan pemberontak yang dipimpin oleh Khalifa Haftar. Sementara Uni Emirat Arab, Mesir, dan beberapa negara lain, mendukung Haftar.

Gedung Putih juga menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump dan Erdogan telah membahas konflik di Libya, Suriah, dan wilayah Mediterania timur yang lebih luas, tetapi juga tidak memberikan rincian tentang isi kesepakatan.

Erdogan juga mengumumkan bahwa dia akan membahas masalah Libya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk tentang klaimnya bahwa Rusia memasok pesawat dan sistem pertahanan udara Pantsir kepada pemberontak Haftar.

“Mereka memiliki Pantsir di sana, mereka mengirim 19 pesawat tempur ke Libya,” kata Erdogan, menambahkan, “Setelah berbicara dengan dia (Putin), kita dapat merencanakan ke depan.”

Namun Rusia membantah telah mengirimkan pesawat tempur dan sistem pertahanan udara ke Libya.

Pemberontak Haftar melancarkan serangan mematikan untuk merebut Tripoli, pusat pemerintahan Libya, pada April tahun lalu. Namun mereka masih tertahan di pinggiran kota. Baru-baru ini, pasukan Pemerintah telah membuat kemajuan besar dalam melawan pemberontak, dengan merebut kembali bandara utama dan membebaskan beberapa kota lainnya.

Sementara itu pada hari Senin, pesawat tanpa awak UEA yang mendukung pemberontak Haftar menghantam sebuah rumah sakit di desa Abugrein, 115 kilometer arah selatan Misrata, Libya barat laut.

Libya jatuh ke dalam kekacauan sejak tahun 2011, ketika pemberontakan rakyat dan intervensi NATO menyebabkan penggulingan Muammar Gaddafi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *