Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Penguatan Tepi Barat, Jawaban Teheran kepada Tel Aviv atas Kerusuhan yang Didalangi Israel

Penguatan Tepi Barat, Jawaban Teheran kepada Tel Aviv atas Kerusuhan yang Didalangi Israel

POROS PERLAWANAN – Stasiun televisi al-Mayadeen dalam kelanjutan analisisnya soal kerusuhan di Iran menyatakan bahwa dapat dikatakan Iran bisa memberi sokongan ke Tepi Barat, sebagai respons terhadap disulutnya perang ke dalam wilayah Iran oleh Israel.

Diberitakan Fars, analis al-Mayadeen, Kamal Khalaf di awal acara menyinggung pernyataan Presiden Iran, Ebrahim Raisi bahwa Iran tidak akan begitu saja membiarkan apa yang tengah terjadi saat ini di wilayahnya. Raisi menegaskan bahwa “tamparan pasti akan dibalas dengan tamparan”.

“Ini adalah sesuatu yang dikatakan Raisi pada Kamis lalu (kepada musuh). Panglima IRGC, Hossein Salami juga mengancam bahwa tangan yang mengusik keamanan nasional Iran pasti akan dipotong,” kata Khalaf.

“Ini adalah pesan yang dikirim Iran. Konspirasi (atas Iran) telah gagal, sama seperti konspirasi-konspirasi sebelum ini. Pemerintahan Republik Islam Iran tetap tegak dan mendengarkan ucapan para pengkritik dan penentang, tapi bukan ucapan perusuh, pengacau, dan pelaku sabotase yang menginginkan disintegrasi Iran.”

Ketika tamu acara, Falahpour ditanya al-Mayadeen tentang arti peringatan Presiden Iran, ia menjawab, ”Menurut saya, tahap kesabaran Iran, atau toleransi mereka dalam menanggung kondisi ini, atau dengan kata lain, pengintaian Iran terhadap anasir perusuh, sudah berakhir.”

Falahpour menambahkan, ”Jika dua bulan lalu masih ada kesamaran, saat ini panggung sudah sangat jelas; panggung untuk opini publik nasional dan internasional. Pemerintah Iran dengan semua instansi dan asetnya melindungi keamanan nasional. Perlawanan lunak atau keras di bidang keamanan-media tengah dilakukan. Yang pasti, tahap bersabar dan menahan diri sudah lewat.”

“Iran bergerak di luar sistem AS. Bagi Iran, isu utamanya adalah mendukung Perlawanan di Kawasan dan menyokong perjuangan Palestina. Salah satu hal pertama yang dilakukan Republik Islam Iran adalah menutup Kedubes Israel dan menyerahkannya kepada PLO,” imbuhnya.

Falahpour menyatakan bahwa Iran setelah itu dihadapkan dengan perang (versus Irak), embargo ekonomi, terorisme regional, dan disusul dengan kebijakan sanksi Tekanan Maksimum. Namun semua ini gagal dan AS tidak memiliki senjata lain lagi.

Khalaf menambahkan, ”Jangan lupa bahwa Iran di tahap akhir sanggup memberikan dukungannya ke jantung Tepi Barat. Masalah ini adalah salah satu dari garis-garis merah (bagi AS dan Israel), yang merupakan balasan atas dilewatinya garis merah Iran (oleh Washington dan Tel Aviv)… Palestina adalah salah satu isu pokok. Iran bukan hanya pendukung dan penyokong Perlawanan, melainkan juga sekutu eratnya di Kawasan.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *