Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Pentagon: Kami Tak Bisa Benarkan Klaim Ukraina bahwa Tentara Rusia Bunuh Warga Sipil Bucha

Pentagon: Kami Tak Bisa Benarkan Klaim Ukraina bahwa Tentara Rusia Bunuh Warga Sipil Bucha

POROS PERLAWANAN – Seorang pejabat Pentagon pada Senin kemarin mengatakan, AS tidak bisa membenarkan klaim Ukraina bahwa Tentara Rusia telah membunuh warga sipil.

Dinukil Fars dari Reuters, pejabat anonim itu menyatakan bahwa negaranya tidak berada dalam posisi untuk mengonfirmasi secara independen laporan Ukraina soal kejadian di Bucha. Namun, imbuhnya, AS juga tidak punya bukti untuk membantahnya.

“Kami melihat foto-foto yang seperti kalian lihat. Kami tidak punya dalil untuk menyangkal klaim-klaim Ukraina terkait kejahatan yang tentu saja menyedihkan ini,” ujarnya.

Kiev dan media-media Ukraina memublikasikan klip-klip yang diklaim diambil dari Bucha, utara Ukraina. Klip-klip itu menunjukkan jasad-jasad warga sipil.

Kiev mengaitkan pembunuhan ini kepada Tentara Rusia, yang tentu saja dibantah keras oleh Moskow. Rusia menegaskan bahwa pasukannya sudah meninggalkan Bucha sejak berhari-hari lalu.

Menlu Rusia, Sergey Lavrov menanggapi klip-klip dari Bucha dengan berkata bahwa itu adalah “serangan yang sengaja dibuat-buat”.

Dalam pertemuan dengan Wakil Sekjen PBB, Lavrov mengabarkan upaya Barat untuk berspekulasi dalam isu-isu kemanusiaan.

“Sekali lagi, sebuah serangan palsu dibuat di kota Bucha, kawasan Kiev, setelah pasukan Rusia meninggalkan daerah itu sesuai program dan kesepakatan yang dicapai. Beberapa hari setelah itu, pementasan di sana pun dibuat dan dipublikasikan oleh para wakil Ukraina dan pendukung Barat mereka melalui semua kanal dan jejaring media sosial,” kata Lavrov.

Menurutnya, pasukan Rusia telah angkat kaki sepenuhnya dari Bucha pada 20 Maret lalu.

“Pada tanggal 31 Maret, Wali Kota (Bucha) secara resmi mengatakan bahwa segalanya baik-baik saja. Namun 2 hari setelahnya, kita melihat perencanaan adegan-adegan di jalanan, yang sekarang akan mereka gunakan untuk menyudutkan Rusia,” papar Lavrov.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *