Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Asia Barat Eropa Yaman

Pentagon Luncurkan ‘Koalisi Multinasional’ untuk Perangi Yaman di Laut Merah

POROS PERLAWANAN – Sanaa dilaporkan menolak upaya Washington untuk melakukan komunikasi langsung mengenai masalah strategi Angkatan Bersenjata Yaman melawan kapal-kapal yang terkait Israel di Laut Merah.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengumumkan pada 18 Desember pembentukan Koalisi Multinasional “untuk menegakkan prinsip dasar kebebasan navigasi” di Laut Merah.

“Saya mengumumkan pembentukan Operation Prosperity Guardian, sebuah inisiatif keamanan multinasional baru yang penting di bawah payung Pasukan Maritim Gabungan dan kepemimpinan Satuan Tugas 153, yang berfokus pada keamanan di Laut Merah,” bunyi pernyataan Austin.

Di bawah kepemimpinan Satuan Tugas 153 yang sudah ada, yang dibentuk pada bulan April tahun ini untuk “meningkatkan keamanan maritim dan pembangunan kapasitas” di Laut Merah, Bab al-Mandab, dan Teluk Aden, negara-negara yang termasuk dalam Operasi Penjaga Kemakmuran adalah Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.

Beberapa negara lain dilaporkan setuju untuk terlibat dalam satuan tugas Angkatan Laut tetapi “memilih untuk tidak disebutkan namanya”, kata seorang pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya kepada POLITICO.

“Negara-negara yang mengambil bagian dalam skema Washington akan “bersama-sama mengatasi tantangan keamanan di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden, dengan tujuan memastikan kebebasan navigasi bagi semua negara dan memperkuat keamanan dan kemakmuran regional,” kata Austin.

Anggota senior Dewan Politik Tertinggi di Yaman, Mohammed Ali al-Houthi mengatakan di media sosial: “[AS] berulang kali meminta komunikasi langsung dengan Republik Yaman di Sana’a, namun ditolak.”

“Tidak ada kehormatan untuk berkomunikasi langsung dengan para pembunuh anak-anak di Gaza dan Yaman,” tambahnya, menekankan bahwa “[AS] adalah teroris”.

Pembentukan Koalisi Laut Merah ini menyusul ancaman dan serangan terhadap kapal komersial terkait Israel dari Ansharullah dan Angkatan Bersenjata Yaman sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Situasi ini memaksa perusahaan pelayaran besar untuk menangguhkan operasi mereka di Laut Merah.

Washington telah menekan negara lain untuk bergabung dalam Koalisi. Salah satunya adalah Arab Saudi, yang dilaporkan ditekan oleh AS untuk menunda penandatanganan perjanjian perdamaian dengan Yaman.

Pejabat politik senior dan Jubir Ansharullah, Mohammed al-Bukhaiti, sebelumnya mengatakan, “Jika Arab Saudi dan UEA adalah bagian dari Koalisi untuk menyerang Yaman, kami tidak akan meninggalkan ladang minyak atau ladang gas di Arab Saudi atau UEA, dan kami akan menargetkan semua kapal yang mengangkut minyak.”

Menteri Pertahanan AS yang tiba di Israel pada Senin berbicara dengan para petinggi senior Israel, termasuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant.

“Serangan yang dilakukan oleh pemukim ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan, dan mereka yang melakukan kekerasan harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Austin dalam konferensi pers bersama.

“Seperti yang telah saya katakan, Israel dan Palestina telah membayar harga yang sangat mahal untuk kembali ke tanggal 6 Oktober,” tambahnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *