Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Peralat Dewan Keamanan PBB, AS Dukung Barat Loloskan Pengiriman Bantuan ke Kelompok Teroris Suriah

Peralat Dewan Keamanan PBB, AS Dukung Barat Loloskan Pengiriman Bantuan ke Kelompok Teroris Suriah

POROS PERLAWANAN – Dewan Keamanan PBB masih terus melanjutkan kebijakan Barat yang membatasi pengiriman bantuan kemanusiaan hanya ke kawasan yang dikuasai kelompok teroris bersenjata di Suriah.

Dilansir al-Alam, baru-baru ini Dewan Keamanan menyetujui keputusan pengiriman bantuan hanya melalui perlintasan Bab al-Hawa di perbatasan Turki, barat laut Suriah.

Keputusan ini disusun oleh Jerman dan Belgia, dua anggota nontetap Dewan Keamanan dan Penanggung Jawab Urusan HAM untuk Suriah di PBB. 12 anggota menyatakan persetujuan, sementara tiga anggota, yaitu Rusia, China, dan Republik Dominican, menyatakan abstain.

Rusia dan China menentang draf Dewan Keamanan terkait pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah tanpa koordinasi dengan Pemerintah Damaskus. Mereka menyatakan, sangat penting bahwa pengiriman bantuan ke tiap negara harus dibarengi dengan penghormatan terhadap kedaulatan negara tersebut.

Moskow dan Beijing enggan mengikuti pemungutan suara tersebut, karena bantuan kemanusiaan itu hanya dikirim ke kawasan yang diduduki kelompok teroris.

Hal yang memicu kecurigaan adalah bahwa pada Rabu 8 Juli lalu, Dewan Keamanan diprovokasi Wakil AS, Kelly Craft, untuk menentang draf Rusia, yang meminta agar bantuan kemanusiaan untuk Suriah dikirim melalui perbatasan tertentu. Ini menunjukkan, pengiriman bantuan hanya melalui perlintasan Bab al-Hawa sebenarnya adalah bentuk dukungan terhadap kelompok teroris bersenjata.

Negara-negara Barat, yang diketuai AS, dan berbagai media menunjukkan sikap munafik dalam aspek kemanusiaan krisis Suriah. Mereka menggunakan Dewan Keamanan sebagai jembatan untuk menjalankan rencana-rencana mereka.

Barat sudah terbukti mendukung terorisme. Angkatan Bersenjata Suriah masih terus menemukan senjata, logistik, dan perangkat medis modern buatan Barat di berbagai kawasan yang sudah dibebaskan. Hal ini menunjukkan dukungan luas Barat terhadap kelompok-kelompok teroris.

Bantuan dalam kedok aksi kemanusiaan itu akan dikirim ke para teroris, yang menguasai 20 persen tanah Suriah dan bermarkas di Idlib.

Bantuan ini akan membuat para teroris bisa menata kembali kondisi mereka. Ini seolah hidup para teroris lebih penting dari kehidupan rakyat Suriah, yang telah menanggung pengorbanan besar dalam perang geopolitik antara negara-negara besar.

Pada hakikatnya, Suriah lebih butuh untuk terbebas dari terorisme ekonomi dan militer daripada membutuhkan bantuan.

Barat, yang mengklaim menjunjung nilai kemanusiaan, semestinya melenyapkan para teroris dari Suriah, alih-alih membantu mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *