Loading

Ketik untuk mencari

Palestina Suriah

Peran Syahid Qassem Soleimani dalam Rekonsiliasi Damaskus-Hamas

Peran Syahid Qassem Soleimani dalam Rekonsiliasi Damaskus-Hamas

POROS PERLAWANAN – Lawatan delegasi Hamas ke Damaskus berakhir dengan sangat cepat, karena berlangsung tak lebih dari 24 jam. Dalam lawatan itu, Staf Hubungan Arab-Islam Hamas, Khalil al-Hayyah bertemu dengan Presiden Suriah, Bashar Assad.

Dilansir al-Alam, al-Hayyah bersama para pemimpin faksi-faksi Palestina lainnya hadir dalam konferensi pers bersama dan secara resmi mengumumkan dimulainya kembali hubungan Hamas dengan Suriah.

“Ini adalah sebuah hari penting. Dengan mengunjungi Suriah dan melakukan kegiatan bersama faksi-faksi Palestina serta Suriah demi mendukung norma Palestina, kami akan memulihkan kesatuan dan stabilitas Suriah kembali,” kata al-Hayyah.

Ia menegaskan, Hamas mendukung keutuhan Suriah dan menentang segala bentuk agresi ke negara ini.

Statemen al-Hayyah tentang berakhirnya 10 tahun perselisihan berbarengan dengan upaya Poros Perlawanan untuk menghidupkan hubungan Hamas-Suriah serta penguatan dukungan untuk Perlawanan Palestina adalah buah dari kerja keras Syahid Qassem Soleimani, yang telah dirintis sejak masa hidupnya.

Syahid Soleimani adalah pendiri Front Perlawanan. Ia selalu meyakini pentingnya persatuan para penuntut kebebasan demi terwujudnya isu-isu penting Umat Islam.

Sejak memimpin Pasukan Quds IRGC, Syahid Soleimani berusaha untuk mengejewantahkan konsep perlawanan terhadap Zionis tanpa memedulikan isu sektarian dan keagamaan. Ia percaya, Poros Perlawanan mesti menghormati karakteristik kawan-kawannya serta memahami kondisi internal mereka.

Menurut Syahid Soleimani, tujuan Poros Perlawanan hanyalah menghadapi arogansi global dan Rezim Zionis.

Syahid Qassem Soleimani adalah seorang pria lapangan. Saat krisis Suriah dimulai, ia sendiri terjun ke lapangan untuk menghadapi terorisme, sebab ia meyakini bahwa jika kelompok-kelompok teroris menang di Suriah, Poros Perlawanan akan mundur ke belakang hingga bertahun-tahun.

Sebab itu, Syahid Soleimani memandang keberadaannya di Suriah sebagai penguat Poros Perlawanan di Kawasan, serta menganggap Suriah sebagai satu-satunya negara Arab yang membela Palestina baik dalam ucapan maupun tindakan.

Saat perselisihan antara Poros Perlawanan dan Hamas muncul di Suriah, Hamas pergi dari negara itu menuju Qatar dan Turki. Sedangkan Syahid Soleimani tetap bersama Tentara Suriah. Namun di saat yang sama, ia tidak melalaikan Palestina sedikit pun.

Penyebabnya adalah pandangan Syahid Soleimani berlandaskan persatuan Poros Perlawanan di hadapan Musuh Zionis tanpa menghiraukan perbedaan. Apalagi di saat musuh mampu menghasut sebagian anggota Ikhwan al-Muslimin untuk memusuhi Pemerintahan Assad.

Ia tetap menanti dengan sabar hingga akhirnya mampu mempersiapkan mukadimah bagi rekonsiliasi Hamas-Damaskus pada 2016.

Setelah beberapa waktu, delegasi Hamas bertemu dengan delegasi Iran. Salah satu poin pembicaraan mereka adalah pemulihan hubungan Suriah dengan faksi tersebut.

Dengan demikian, pulihnya hubungan ini adalah berkat pemikiran Syahid Soleimani dalam persatuan Poros Perlawanan sebagai bahaya substansial bagi Zionis.

Layak dikatakan bahwa Syahid Soleimani hingga kiamat nanti memiliki peran dalam semua kemenangan Poros Perlawanan.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *