Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Pesan untuk Baerbock: Tangan Jerman yang Berlumur Darah Tak Layak Berlagak Peduli Nasib Gadis-gadis Iran

Pesan untuk Baerbock: Tangan Jerman yang Berlumur Darah Tak Layak Berlagak Peduli Nasib Gadis-gadis Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Menlu Jerman Annalena Baerbock dalam akun resminya di Twitter menulis, ”Informasi tentang keracunan yang dialami siswi-siswi Iran sangat mengguncang. Para gadis harus pergi ke sekolah tanpa rasa takut. Ini adalah hak mereka.”

Iran menyikapi kasus keracunan di sejumlah sekolah sebagai bagian dari proyek terorisme dan kriminal, yang dilakukan di bawah pengawasan Biro-biro Intelijen Barat, termasuk Jerman. Tujuan proyek ini adalah merusak keamanan dan stabilitas Iran melalui para antek Barat, seperti kelompok-kelompok separatis dan teroris. Proyek ini sudah dimulai sejak kematian Mahsa Amini.

Tindak peracunan para siswi Iran adalah bagian terakhir dari proyek ini, setelah rakyat Iran sukses menggagalkan bagian-bagian sebelumnya. Terutama setelah partisipasi jutaan warga Iran di jalanan dalam pperayaan ulang tahun kemenangan Revolusi Islam Iran, yang merupakan tamparan keras terhadap aliansi Barat-Israel-Arab.

Badan-badan Keamanan Iran akan segera mengidentifikasi para dalang peracunan para siswi ini serta menindak tegas mereka. Para antek Baerbock dan kawan-kawannya tidak akan dibiarkan merusak keamanan serta stabilitas Iran.

Sangat menggelikan bahwa Jerman mencemaskan para siswi Iran dan hak mereka untuk belajar serta pergi ke sekolah. Jerman melupakan fakta penting bahwa Iran berada di peringkat-peringkat atas dunia dalam hal studi kaum perempuan di sekolah dan universitas.

Jumlah pelajar perempuan dan mahasiswi di Iran jauh lebih banyak dibandingkan pelajar lelaki dan mahasiswa. Wanita-wanita Iran juga memainkan peran di semua pentas. Oleh karena itu, upaya untuk mencitrakan Iran sebagai negara yang menentang aktivitas belajar kaum wanita jelas akan gagal.

Juga menggelikan bahwa Jerman meneteskan air mata buaya untuk para siswi Iran yang keracunan. Padahal dunia tahu siapa yang memasok senjata-senjata kimia untuk Saddam di Perang Iran-Irak; senjata-senjata kimia yang digunakan untuk menyerang kota-kota Iran, terutama sekolah perempuan di Provinsi Kurdistan.

Akhir kata, kami meminta dari Baerbock, andai ia masih memiliki nurani kemanusiaan, sebagaimana yang diklaimnya, hendaknya ia mengkhawatirkan kejahatan mengerikan Zionis terhadap warga Hawara di Palestina. Baerbock mestinya juga paham bahwa orang-orang Zionis dengan dukungan Tentara Israel telah membakar Hawara dan membunuhi warganya.

Kejahatan ini membongkar wajah munafik Barat, terutama Jerman. Kenapa Baerbock bungkam saat Menteri ekstremis Israel, Bezelel Smotrich secara terbuka menyerukan pembantaian dan pembakaran Hawara?

Sekarang Smotrich bahkan sedang bersiap pergi ke AS guna meminta sokongan dana besar untuk melanjutkan aksi-aksi kriminalnya, yang didukung oleh Barat, termasuk Jerman.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *