Loading

Ketik untuk mencari

Eropa

Petinggi CIA Kunjungi Ukraina sebelum Operasi Militer Rusia

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) melakukan perjalanan rahasia ke Ukraina sebelum perang negara itu dengan Rusia, menurut sebuah laporan.

Business Insider melaporkan pada Senin bahwa dalam perjalanan rahasia tersebut, Direktur CIA, Bill Burns bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan memperingatkannya tentang dugaan plot pembunuhannya oleh Rusia.

Saat itu, pada Januari 2022, Zelensky meragukan laporan intelijen AS yang mengeklaim bahwa Moskow telah menyusun rencana untuk membunuhnya. Zelensky menolak gagasan bahwa pasukan Rusia akan melancarkan perang di Ukraina dan menuduh Presiden AS, Joe Biden menyebarkan “kepanikan”.

Chris Whipple menyatakan ini dalam bukunya yang akan datang, “The Fight of His Life: Inside Joe Biden’s White House”.

Tidak biasa bagi AS untuk mengungkapkan informasi intelijen seperti ini kepada publik, menunjukkan bahwa Washington yakin dengan penilaiannya terhadap niat Rusia. Akan tetapi, hanya beberapa minggu sebelum operasi Rusia, Zelensky menyatakan keprihatinannya bahwa peringatan semacam itu akan berdampak negatif pada ekonomi Ukraina dan menekankan bahwa Kiev terbiasa menghadapi ancaman dari Rusia.

Direktur CIA memberi tahu Presiden Ukraina bahwa Pasukan Khusus Rusia akan datang untuknya, tulis Whipple, menambahkan, Biden memberi tahu Burns “untuk membagikan detail yang tepat dari plot Rusia”.

“Ini segera mendapat perhatian Zelensky; dia terkejut, sadar dengan berita ini”, tulis Whipple dalam buku yang dirilis pada 17 Januari 2023.

Rusia memulai operasi khususnya di Ukraina pada 24 Februari, dengan tujuan yang dinyatakan untuk “de-Nazifikasi” negara tersebut.

Sejak itu, pejabat Ukraina berbicara tentang Zelensky yang selamat lebih dari selusin upaya pembunuhan oleh Rusia.

Rusia mengatakan bahwa keputusan yang dibuat oleh majalah Time untuk memilih Zelensky sebagai “Person of the Year 2022” mencerminkan kebijakan “Russophobia” Barat.

Bulan lalu pada sebuah konferensi pers, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov berkata, “Majalah Time menerapkan kriterianya sendiri, yang dapat kami setujui atau tidak setujui, dan itu adalah kebijakan editorial mereka sendiri. Namun, dalam kasus ini, arahan editorial majalah tersebut tetap berada dalam batas-batas arus utama pan-Eropa, yang benar-benar picik, anti-Rusia, dan sangat fobia Rusia.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *