Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Analis Sebut Kritik Pompeo terhadap Kim Jong Un ‘Pertunjukan Kemunafikan’

POROS PERLAWANAN – Jurnalis Amerika mengatakan dirinya “heran bahwa Mike Pompeo membuat pernyataan yang merendahkan moralitas orang lain ketika dia dengan senang hati menerima pekerjaan sebagai Direktur CIA, yang menciptakan lebih banyak kesengsaraan bagi jutaan orang daripada yang lain dalam sejarah dunia”.

Pembawa acara radio dan komentator politik yang berbasis di New York, Don DeBar mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada Selasa bahwa kritik Pompeo terhadap pemimpin Korea Utara, Kim Jung-un adalah pertunjukan kemunafikan.

DeBar membuat pernyataan tersebut saat mengomentari pernyataan yang dibuat oleh mantan Menteri Luar Negeri AS dan Direktur CIA, Pompeo dalam memoar barunya, “Never Give an Inch: Fighting for the America I Love”, yang akan dirilis pada 24 Januari.

Pompeo menulis bahwa pertemuan rahasianya dengan pemimpin Korea Utara pada 2018 dimulai dengan “lelucon tentang pembunuhan”.

“Pria kecil, berkeringat, jahat ini mencoba memecahkan kebekuan dengan semua pesona yang Anda harapkan dari seorang pembunuh massal. ‘Tn. Direktur, ‘ dia membuka, ‘Saya tidak berpikir Anda akan muncul. Saya tahu Anda mencoba membunuh saya’,” demikian bunyi memoar Pompeo, yang salinannya diperoleh Fox News.

“Tim saya dan saya telah bersiap untuk saat ini, tetapi ‘lelucon tentang pembunuhan’ tidak ada dalam daftar ‘hal yang mungkin dia katakan ketika dia menyapa Anda’. Tapi saya, bagaimanapun, adalah Direktur CIA, jadi mungkin leluconnya masuk akal,” tambahnya.

DeBar berkomentar, “Pria jahat dan busuk itu -yang tidak memiliki masalah mengambil alih agensi yang menciptakan lebih banyak kesengsaraan bagi jutaan orang daripada siapa pun dalam sejarah dunia- sekarang memiliki keberanian untuk berpura-pura memiliki hati dan secara moral lebih unggul dari manusia lain.”

“Beberapa dari kita menyadari fakta bahwa Pemerintah AS, dalam mengejar hegemoni global, mengambil alih pendudukan Jepang di Korea sebagai pijakan di benua Asia dan kemudian berusaha merebut seluruh bangsa, meratakan seluruh infrastruktur peradaban yang telah berkembang di semenanjung itu selama seribu tahun. Tentu saja, orang-orang Korea mengingat fakta-fakta ini. Dan sama pastinya kita tahu siapa Pompeo, dan apa yang telah dilakukan CIA,” katanya.

Pertemuan luar biasa antara salah satu pejabat paling tepercaya Presiden AS Donald Trump saat itu dan Kim adalah bagian dari upaya untuk meletakkan dasar bagi pembicaraan langsung antara Trump dan Kim tentang program senjata nuklir Korea Utara, lapor Washington Post.

Kunjungan Pompeo ke Korea Utara diatur oleh Kepala Intelijen Korea Selatan saat itu, Suh Hoon dengan timpalannya dari Korea Utara, Kim Yong Chol. Pertemuan itu dimaksudkan untuk menilai apakah Kim siap mengadakan pembicaraan serius.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *