Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Petinggi Hizbullah: Riwayat Israel akan Tamat di Perang Berikutnya

Petinggi Hizbullah: Riwayat Israel akan Tamat di Perang Berikutnya

POROS PERLAWANAN – Seorang anggota Dewan Pusat Hizbullah, Hasan al-Baghdadi melayangkan peringatan kepada Israel agar tidak melakukan agresi.

Fars mengutip dari kantor berita NNA, Al-Baghdadi menyebut Israel selama 4 dekade terakhir telah melihat kekuatan dan ketulusan Hizbullah, juga menjalani perang besar dan kecil melawan Hizbullah.

Al-Baghdadi mengatakan bahwa Hizbullah dalam perang-perang ini, terutama Perang 33 Hari, telah menghinakan Rezim Zionis. “Hizbullah telah memaksakan kekalahan dan perimbangan preventif (atas Israel),” kata al-Baghdadi.

“Kami sudah berubah menjadi kekuatan yang tidak ada taranya dalam sejarah kontemporer; Perlawanan yang memiliki kekuatan, iman, kekompakan, dan kepatuhan kepada pemimpin bijak dan pemberani.”

“Balasan untuk setiap agresi Israel ke Lebanon akan disesuaikan dengan substansi agresi tersebut. Jika perang ketiga tiba, itu akan menjadi perang terakhir dan riwayat Rezim Zionis akan tamat. Bisa dipastikan kita tidak akan melihat pendudukan lagi.”

Dengan berakhirnya nasib Zionis, kata al-Baghdadi, Hizbullah akan tampil menonjol di Kawasan. Menurutnya, Imam Musa Sadr membentuk Perlawanan untuk menghadapi proyek Zionisme. Perlawanan juga telah tumbuh sedemikian rupa hingga mampu mengalahkan musuh dan menunjukkan kelemahannya.

“Ketika Sekjen Hizbullah mengumumkan bahwa kita berada di ujung perjalanan, ini adalah hakikat yang diakui kawan dan lawan. Israel saat ini menunggu apa yang dikatakan Hizbullah dan Sekjennya, dan apa perimbangan yang akan dibuatnya untuk musuh,” pungkas al-Baghdadi.

Baru-baru ini, Wakil Eksekutif Sekjen Hizbullah, Muhammad Yaghi menegaskan bahwa kelompoknya memiliki gudang senjata yang terdiri atas rudal-rudal presisi, yang mampu menghantam target mana pun di Tanah Pendudukan.

“Jika terjadi perang antara Hizbullah dan Rezim Zionis, saya pikir situasinya akan jelas terlihat di jam-jam pertama, baik di darat, laut, atau udara,” kata Yaghi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *