Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon Palestina

Petinggi Hizbullah Sebut Pihak-pihak Barat ‘Sindikat Mafia dan Pedagang Kematian’ di Palestina dan Kawasan

Petinggi Hizbullah Sebut Pihak-pihak Barat ‘Sindikat Mafia dan Pedagang Kematian’ di Palestina dan Kawasan

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato pada Sabtu 21 Oktober, Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Hashim Shafiuddin menyatakan bahwa Israel masih menduduki wilayah Lebanon dan berusaha untuk membalaskan dendam kekalahan Perang 33 Hari.

Dilansir Fars, sehubungan dengan alasan keberpihakan Barat kepada Israel, Shafiuddin mengatakan, ”Ketika Dunia Barat, terutama AS, terjun untuk melindungi rezim ini, itu berarti bahwa mereka merasa eksistensi Israel berada dalam bahaya.”

“Semua proyek beruntun di Kawasan yang telah dibiayai AS hingga miliaran Dolar memiliki satu tujuan, yaitu mengalahkan Hizbullah di Lebanon, Kawasan, dan seluruh dunia karena telah menundukkan Israel.”

“Mereka tidak bisa menerima dampak-dampak Badai al-Aqsa. Sebab itu, mereka bergegas membantu dan menolong Rezim Penjajah; rezim yang membombardir rumah sakit dan membunuhi anak serta wanita. Ini menunjukkan bahwa AS dan Eropa telah membulatkan tekad untuk melakukan pembantaian ini. Mereka adalah mitra (Israel) dalam kejahatan ini.”

“Pada hari ini, jejak-jejak tirani Zioinis-AS terlihat di Gaza. Apa yang terjadi di kawasan ini telah memberikan beberapa kesimpulan bagi kita. Salah satunya adalah AS, negara-negara Eropa, dan Barat bukanlah himpunan pemerintahan, tapi mereka adalah sindikat penjahat, Mafia, serta para pencari laba dari kematian dan pertumpahan darah.”

“Setiap kejahatan yang hari-hari ini dilakukan di Gaza dan Tepi Barat akan berakhir suatu hari nanti dan tidak bisa membunuh spirit kita. Dalam diri kita terdapat spirit perlawanan, Ahlulbait, Karbala, dan pembelaan kebenaran,” pungkas Shafiuddin.

Sejalan dengan Operasi Badai al-Aqsa di Gaza, Hizbullah terus melanjutkan serangan terhadap Israel yang dimulainya sejak 8 Oktober lalu. Hal ini mendatangkan banyak kerugian kepada Israel di front utara, yang belum pernah diderita Tel Aviv sejak Perang 33 Hari.

Media-media Zionis melaporkan bahwa hingga 19 Oktober, kerugian yang diderita Israel di front utara meliputi hancurnya 10 tank Merkava generasi 3 dan 4 serta 4 panser lapis baja. Hampir 40 personel militer dengan berbagai pangkat telah tewas dan terluka, sementara hampir 140 pemukim Zionis harus dirujuk ke rumah sakit.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *