Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Pimpinan Jihad Islam Bertemu Kepala Intelijen Mesir di Kairo, Bahas Isu-Isu Kritis Palestina

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pemimpin Gerakan Poros Perlawanan Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah dan Kepala Dinas Intelijen Mesir, Abbas Kamel bertemu untuk membahas isu-isu kritis tentang Palestina di Ibu Kota Mesir, Kairo.

Jubir Jihad Islam, Daoud Shahab mengatakan bahwa pertemuan antara Ziyad al-Nakhalah dan Abbas Kamel berlangsung pada Sabtu dan bahwa keduanya membahas masalah-masalah seperti rekonstruksi Jalur Gaza, pengepungan Israel atas Gaza dan tahanan Palestina di penjara rezim pendudukan.

“Pertemuan itu berfokus pada perkembangan di Palestina dan konflik dengan rezim Zionis,” kata Shahab dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi Turki, Anadolu.

“Ada suasana positif dalam pertemuan itu, yang menunjukkan keinginan para pihak untuk mencapai tujuan dan aspirasi rakyat Palestina. Selama pertemuan tersebut, Kepala Intelijen Mesir meninjau upaya negaranya untuk membangun kembali Gaza, mengurangi pengepungan oleh Israel dan memfasilitasi lalu lintas melalui penyeberangan Rafah.”

Lebih dari dua juta warga Palestina tinggal di Gaza, menderita kondisi hidup yang sulit sebagai akibat dari blokade Israel yang terus menerus terhadap daerah kantong itu sejak 2007.

Nakhalah pada Sabtu juga memuji upaya Mesir untuk mendukung upaya mogok makan para tahanan Jihad Islam di penjara-penjara Israel.

Pada 22 Oktober, para tahanan Gerakan Jihad Islam di penjara-penjara Israel menghentikan mogok makan mereka setelah sembilan hari, yang mereka luncurkan sebagai protes atas “tindakan represif” yang mereka alami menyusul pelarian enam narapidana.

Pada 6 September, Zakaria Zubeidi, mantan Komandan Kelompok Perlawanan Palestina Brigade Martir al-Aqsa, dan lima anggota kelompok Jihad Islam berhasil membuat terowongan melalui sistem drainase sel mereka untuk melarikan diri dari penjara keamanan maksimum Gilboa.

Itu adalah pelarian Palestina terbesar dari penjara Israel sejak 1987, ketika enam anggota Jihad Islam keluar dari penjara yang dijaga ketat di Gaza.

Setelah pelarian enam narapidana baru-baru ini, Israel mengadopsi tindakan hukuman kolektif terhadap para tahanan Palestina. Keenam tahanan Palestina semuanya ditangkap kembali hampir dua minggu kemudian.

Lebih dari 7.000 warga Palestina dilaporkan ditahan di penjara-penjara Israel. Ratusan orang dipenjara di bawah praktik penahanan administratif, yang memungkinkan menahan narapidana Palestina tanpa pengadilan atau dakwaan. Beberapa tahanan Palestina telah ditahan dalam penahanan administratif hingga sebelas tahun.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *