Poin-poin dari Pidato Penting Sekjen Hizbullah (1): Palestina Desainer Utama Badai al-Aqsa
POROS PERLAWANAN-Dalam pidato pada hari Jumat 3 November, Sayyid Hasan Nasrallah mengapresiasi pihak-pihak yang mendukung bangsa Palestina.
“Saya mengirim salam kepada semua orang di segala penjuru dunia, dari negara-negara Arab dan Islam hingga negara-negara Amerika Latin yang telah menyatakan dukungan serta solidaritas mereka untuk Gaza. Terutama kepada Irak dan Yaman yang telah melibatkan diri dalam pusat perang saat ini”, kata Sayyid Nasrallah, diberitakan Fars.
“Derita dan nestapa bangsa Palestina yang sudah berlangsung sejak lebih dari 75 tahun lalu bukanlah masalah baru atau tersembunyi. Namun, situasi Palestina dalam beberapa tahun terakhir menjadi sangat sulit, terutama dengan berkuasanya Kabinet idiot, bodoh, dan barbar ini.”
“Kabinet ekstremis Israel ini menekan para tawanan Palestina, sehingga menyebabkan masalah kemanusiaan menjadi sangat sulit. Sekitar 20 tahun dua juta orang hidup dalam kondisi sulit di Gaza, tanpa ada seorang pun yang melakukan sesuatu untuk mereka.”
“Persekusi dan pelanggaran batas dalam kebijakan-kebijakan Israel semakin bertambah banyak. Sebab itu, perlu ada sebuah peristiwa besar yang akan mengguncang Rezim Penjajah dan para pendukung arogannya, terutama Washington dan London. Proyek-proyek pembangunan pemukiman baru mengancam Tepi Barat dengan bahaya yang sangat banyak.”
“Operasi besar Badai al-Aqsa seratus persen dirancang oleh orang-orang Palestina. Bahkan para desainernya merahasiakan rencana dari semua pihak, termasuk faksi-faksi Perlawanan di Gaza sendiri. Kerahasiaan total operasi ini adalah faktor penentu kesuksesan operasi mengejutkan ini”, tandasnya.
“Kerahasiaan ini sama sekali tidak membuat tersinggung seorang pun di faksi-faksi Perlawanan. Bahkan kami menyanjung operasi ini. Operasi ini sama sekali tidak berdampak negatif pada keputusan faksi atau kelompok Poros Perlawanan mana pun. Kinerja saudara-saudara kami di Hamas telah membuktikan substansi nyata dan tujuan-tujuan perang ini, juga mencegah musuh menyebarkan dusta-dusta, terutama saat mereka bicara tentang hubungan antara faksi-faksi Perlawanan di Kawasan.”