Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon Palestina

Poin-poin dari Pidato Penting Sekjen Hizbullah (2): Israel Masih Lakukan Kesalahan-kesalahan Bodoh Masa Lalu

Poin-poin dari Pidato Penting Sekjen Hizbullah (4): Jika Perang Regional Meletus, AS adalah Pecundang Besar dalam Perang Ini

POROS PERLAWANAN-Sayyid Hasan Nasrallah di bagian lain pidatonya mengatakan,”Perang Badai al-Aqsa dan ketidaktahuan semua pihak tentangnya membuktikan bahwa perang dirancang oleh Palestina dan demi bangsa serta norma Palestina. Sama sekali tak ada kaitannya dengan isu-isu regional dan internasional.”

“Apa yang terjadi di Badai al-Aqsa menunjukkan bahwa Iran sama sekali tidak mendikte faksi-faksi Perlawanan. Para penentu keputusan sebenarnya adalah para pimpinan Perlawanan dan para pejuangnya.”

“Tindakan besar Badai al-Aqsa telah menyebabkan terjadinya gempa keamanan, politik, kejiwaan, dan mental di tengah Rezim Zionis, yang akan mendatangkan efek-efek eksistensional dan strategis bagi mereka. Pada saat sekarang dan mendatang, efek-efek ini akan memengaruhi mereka.”

“Apa pun yang dilakukan Kabinet Israel di bulan lalu dan pekan-pekan mendatang tidak akan bisa mengubah dampak dan konsekuensi strategis jangka panjang Badai al-Aqsa. Operasi ini menunjukkan kelemahan Rezim Zionis dan bahwa mereka lebih ringkih dari sarang laba-laba.”

“Pemerintah AS, Presiden, para menteri, dan jenderalnya bergegas-gegas melindungi rezim yang goyah karena gempa yang dialaminya ini, demi membuatnya kembali siuman dan bisa berdiri di atas dua kakinya. Namun hingga kini, Rezim Zionis belum bisa mengambil inisiatif. Ketergesa-gesaan AS untuk merangkul Israel membuktikan keringkihan Rezim ini.”

“Para jenderal AS datang ke Israel. Washington membuka pintu gudang senjatanya untuk Militer Israel. Israel sejak hari pertama perang meminta bantuan 10 miliar. Apakah Rezim ini kuat dan bisa berdiri sendiri?”

“Semua hasil ini harus dipaparkan dan dijelaskan agar semua tahu bahwa pengorbanan di Gaza, Tepi Barat, dan selainnya memiliki nilai besar. Hasil-hasil yang diraih ini menyiapkan lahan untuk tahap bersejarah baru terkait nasib negara-negara Kawasan. Tidak ada opsi lain. Sebab itu, (Operasi Badai al-Aqsa) ini adalah keputusan yang tepat, bijak, dan ideal.”

“Sejak jam-jam pertama perang, jelas bahwa Israel kebingungan. Tampaknya Kabinet Israel masih belum mengambil pelajaran dari pengalamannya di hadapan Gaza dan kejadian-kejadian menakutkan yang dialami Israel. Apa yang tengah terjadi saat ini, juga terjadi di tahun 2006 di Lebanon dan berbagai perang di Gaza, dengan sedikit perbedaan kuantitas dan kualitas. Namun semua bentuknya sama.”

“Di antara kekeliruan terpenting yang pernah dan masih dilakukan Israel adalah memasang target-target terlalu tinggi yang tak bisa mereka wujudkan. Di tahun 2006, tujuan mereka adalah menghancurkan Perlawanan Lebanon dan memulangkan 2 tawanan Israel tanpa perundingan atau pertukaran. Setelah berlalunya 33 hari, target mereka tidak bisa diwujudkan. Hal serupa berulang di Gaza saat ini. Apa yang dilakukan Israel adalah membunuhi warga Gaza, yang mayoritasnya adalah wanita, anak-anak, dan sipil. Israel menghancurkan kampung-kampung tanpa etika sama sekali”, tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *