Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Politisi Lebanon: Demi Kepentingan Warga dan Negara, Tak Ada Alasan Masuk Akal Tolak Impor BBM dari Iran

Politisi Lebanon: Demi Kepentingan Warga dan Negara, Tak Ada Alasan Masuk Akal Tolak Impor BBM dari Iran

POROS PERLAWANAN – Salah satu problem utama Lebanon saat ini adalah kelangkaaan BBM, yang kembali mendorong warga negara itu turun ke jalan untuk melakukan protes.

Dilansir Fars, Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah dalam pidatonya Jumat pekan lalu membahas krisis internal Lebanon, termasuk krisis BBM di negara itu. Ia mengatakan, ”Jika Pemerintah Lebanon tidak bisa menyediakan bensin dan solar, kami akan menemui Iran (untuk mengimpor BBM)… (Tapi) sebagian pihak di Lebanon malah berkata bahwa Sayyid (dengan membeli bensin dan solar dari Iran) akan membuat Lebanon dijatuhi sanksi.”

Menurut kantor berita resmi Lebanon, NNA, mantan anggota Parlemen Lebanon Emile Laohud Jr. juga memberikan tanggapan atas kondisi ini. Dia mengutarakan keheranannya terhadap sikap sebagian pihak yang mempermasalahkan impor BBM dari Iran dengan harga sangat murah, apalagi di saat Lebanon tengah menghadapi krisis BBM.

Menurut Lahoud, kebanyakan pihak-pihak yang menentang rencana impor dari Iran ini adalah mereka yang loyal kepada Barat. Ia menegaskan, AS tengah berunding dengan Iran, Uni Eropa juga menjalin kontak dengan Iran, dan Saudi pun juga sedang memulihkan hubungan dengan Teheran. Jadi kenapa para pejabat Lebanon harus mempermasalahkannya?

Ditujukan kepada para penentang wacana impor, Lahoud berkata, ”Setujui saja rencana ini atau tunjukkan alternatif lain. Kita tidak menolak penyediaan BBM atau bantuan apa pun dari pihak mana pun, sebab situasi saat ini sudah melewati permainan antarkubu dan kelompok politik. Kepentingan bangsa sedang dipertaruhkan.”

“Jika kebijakan politik kalian lebih penting daripada kepentingan bangsa kalian, jangan ikut menggunakan bantuan-bantuan ini saat tiba nanti. Namun jangan halangi warga Lebanon untuk memanfaatkannya. Kasihanilah warga dan negara,” tandas Lahoud.

Sebelum ini, Dubes AS untuk Lebanon Dorothy Shea dalam sebuah wawancara televisi ditanya, apa tanggapan AS jika kapal-kapal tanker Iran memasuki pelabuhan Beirut. Dia berkata, ”Ini bukan sebuah solusi yang bisa diterapkan untuk problem ini. Apa yang dikehendaki Iran adalah sebuah pemerintahan boneka yang bisa digunakannya untuk melaksanakan agenda-agendanya.”

Menanggapi statemen Shea, Kedubes Iran di Lebanon menyatakan, ”Masuknya tanker-tanker Iran ke Beirut tidak butuh persetujuan Dubes AS. Dia tidak boleh ikut campur dalam hubungan persaudaraan antara dua negara serta bangsa Iran dan Lebanon.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *