Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Protes Kebijakan Kabinet Netanyahu, Pilot-Pilot Israel Mangkir dari Pelatihan

Protes Kebijakan Kabinet Netanyahu, Pilot-Pilot Israel Mangkir dari Pelatihan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, sebanyak 37 pilot dari total 40 pilot yang bertugas di Pasukan Cadangan Israel mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengikuti pelatihan pada Rabu mendatang, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan-kebijakan Kabinet Rezim Zionis pimpinan Benyamin Netanyahu.

Berdasarkan kutipan Sama News dari media-media Israel pada Minggu kemarin, para pilot dari Skuadron 69 Angkatan Udara Rezim Zionis ini menerbangkan jet-jet F-15 dan bertugas menyerang target-target yang jauh dari Tanah Pendudukan. Para pilot skuadron ini, baik yang resmi maupun cadangan, diberi misi untuk menyerang target-target di Suriah.

Pada Minggu kemarin, mereka telah memberi tahu komandan skuadron ini bahwa mereka tidak akan ikut latihan.

Tren protes terhadap kebijakan-kebijakan Netanyahu sudah beberapa lama menjalar ke dalam instansi-instansi militer dan keamanan Rezim Zionis. Tren penentangan ini kian meluas dari waktu ke waktu. Semakin banyak para perwira dan serdadu yang menyatakan tidak akan melakukan pengabdian militer lagi.

Beberapa hari lalu, media-media Zionis melaporkan bahwa sejumlah perwira dan serdadu Unit Cadangan Tentara Israel dan Angkatan Udara berencana mengundurkan diri.

Menurut laporan Haaretz, mereka mengancam tidak akan melanjutkan pengabdian militer jika Kabinet Benyamin Netanyahu mengesahkan draf reformasi sistem peradilan di Knesset.

Para perwira dan serdadu ini meneken sebuah pernyataan dan mengeklaim bahwa pengabdian militer mereka mengharuskan “kebebasan pemikiran tanpa rasa takut. Jika kami berubah menjadi diktator, hal ini pasti akan lenyap”.

Haaretz melaporkan bahwa tanda-tanda awal menunjukkan “krisis di tengah Pasukan Cadangan, terutama di Angkatan Udara, yang merupakan akibat pelemahan Badan Yudikatif”. Menurut harian Zionis ini, ada kemungkinan jumlah orang yang mundur dari Tentara Israel atau berkelit dari tugas akan meningkat.

Kepala Staf Umum Tentara Israel, Herzi Halevi untuk kali pertama secara terbuka menyatakan, ”Perselisihan telah mengguncang masyarakat Israel. Perselisihan ini telah merembet ke Pasukan Cadangan. Pasukan Cadangan bisa menjauh dari pihak-pihak yang berkonflik (Netanyahu dan Yair Lapid) serta tidak melibatkan diri sebagai awak militer.”

“Kami akan memperhatikan perasaan para serdadu. Bukan karena keberpihakan terhadap kubu tertentu, tapi demi mempertahankan kesatuan Tentara. Menjauhkan Tentara dari konflik adalah satu-satunya cara mempertahankan Pasukan Cadangan untuk mengabdi. Ini adalah hal yang sangat urgen,” imbuhnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *