Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Putra Haniyeh: Rudal Terpandu Lacak Telepon Genggam Ayah

Putra Haniyeh: Rudal Terpandu Lacak Telepon Genggam Ayah

POROS PERLAWANAN– Putra Syahid Ismail Haniyeh, Abdussalam Haniyeh mengutarakan pandangan baru tentang teror terhadap ayahnya pada 31 Juli silam. Ia mengatakan, ayahnya menjadi target rudal yang dipandu dengan info yang diperoleh dari telepon genggam miliknya.

“Rudal terpandu ini melacak telepon genggam Ayah, yang berada di kamarnya dan di dekat kepalanya saat malam kejadian,” tutur Abdussalam dalam sebuah wawancara di Doha, Mehr memberitakan.

Putra mantan Ketua Kantor Politik Hamas itu membantah klaim bahwa ayahnya gugur karena bom yang dipasang di kamarnya di Teheran. “Menurut saya, klaim tentang keberadaan bom di kamar Ayah tidak benar sama sekali. Ayah menghadiri sebuah acara resmi dan selalu membawa telepon genggam. Sebab itu, operasi teror terhadapnya tidak terlalu rumit,” kata Abdussalam.

“Di hari itu, Ayah terus menggunakan telepon genggamnya. Bahkan ia menelepon dengannya pada malam kejadian hingga pukul 22.15.”

“Para pengawal pribadi dan penasihat lainnya duduk hanya beberapa meter dari kamar Ayah. Sebab itu, andai ada bom, seluruh bangunan sudah meledak.”

Abdussalam menegaskan, teror terhadap ayahnya dilakukan dengan dukungan dari AS.

Sebelum ini, dalam wawancara dengan al-Arabi al-Jadid, Wakil Hamas di Iran Khalid al-Qadoumi menepis klaim New York Times bahwa Syahid Ismail Haniyeh gugur karena sebuah bom.

“Pukul 01.37 gedung (tempat menginap Syahid Haniyeh) bergetar keras. Saya langsung keluar dari kamar dan melihat asap tebal. Setelah itu, kami menyadari bahwa Hajj Abu al-Abd (Haniyeh) telah gugur,” tutur al-Qadoumi, diberitakan ISNA.

“Gedung bergetar begitu hebat sehingga saya berpikir terjadi itu disebabkan gempa bumi atau suara petir dan guntur. Saya membuka jendela, namun tidak ada hujan atau petir. Udara terasa panas. Kami pergi ke tingkat empat ke kamar Syahid Haniyeh. Kami melihat dinding dan atap kamar telah runtuh.”

“Tanda-tanda di lokasi serangan dan jasad Syahid Haniyeh menunjukkan bahwa serangan itu dilakukan dengan sebuah proyektil dari udara atau rudal.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *