Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Ratusan Perwira Israel Ajukan Pensiun Dini Gegara Badai al-Aqsa

Para Perwira Israel Minta Pensiun Dini Gegara Badai al-Aqsa

POROS PERLAWANAN– Dikutip Mehr dari al-Jazeera, seiring berlarut-larutnya agresi Rezim Zionis ke Gaza dan keteguhan perlawanan para pejuang Palestina, Militer Israel dihadapkan dengan berbagai krisis.

Kanal 12 Israel melaporkan, Militer menyadari adanya krisis di tengah para serdadu Rezim Zionis. Menurut Kanal 12, sejak dimulainya Operasi Badai al-Aqsa dan agresi Israel ke Gaza pada Oktober silam, hingga kini sebanyak 900 perwira berpangkat kapten dan mayor telah mengajukan permohonan pensiun.

Stasiun televisi Israel ini menyatakan, dibandingkan periode serupa pada tahun-tahun sebelumnya, hanya sekitar 100 hingga 120 kapten dan mayor yang meminta pensiun lebih cepat.

Terkait statistik ini, sejumlah media Zionis melaporkan bahwa lebih dari 800 perwira berpangkat mayor dan kolonel telah mengajukan permohonan pensiun tahun ini. Ini merupakan statistik yang bisa dikatakan belum pernah ada sebelum ini.

Menurut media-media Israel, permintaan pensiun ratusan perwira ini dilatarbelakangi berbagai faktor. Salah satunya adalah Operasi Badai al-Aqsa yang dilancarkan Perlawanan Palestina sejak Oktober.

Media-media menambahkan, para perwira ini juga merasa pengabdian mereka tidak dihargai. Faktor lainnya, mereka merasa bahwa sejumlah pejabat politik Israel menjatuhkan kredibilitas Militer Rezim Zionis.

Selain gelombang permintaan pensiun dini, Militer Israel juga dipusingkan oleh para serdadu yang menolak kembali ke Gaza. Harian Haaretz pada Selasa 27 Juni melaporkan bahwa puluhan serdadu cadangan Militer Israel yang telah mengambil cuti menolak kembali ke medan perang Gaza.

Laporan Haaretz menyebutkan bahwa mereka tidak bakal kembali ke Gaza, bahkan meski mereka harus dijatuhi hukuman.

Pembangkangan ini terjadi di saat Militer Israel menghadapi masalah kekurangan personel. Sehubungan dengan ini, Kanal 12 Israel beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa Kepala Staf Umum Militer, Herzi Halevi mengirim surat kepada para petinggi politik Rezim Zionis. Dalam surat tersebut, Halevi memberi tahu dirinya memerlukan 4.500 personel lagi agar bisa melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *