Loading

Ketik untuk mencari

Rusia Suriah

Rusia: Akui Rencana Bunuh Assad, Bukti Agresor AS Ingin Rombak Pemerintahan Suriah

POROS PERLAWANAN – Wakil Rusia di PBB, Vassily Nebenzia berharap bahwa tanggal rapat mendatang Komisi UUD Suriah ditentukan tanpa adanya tekanan atau intervensi asing.

“Tanpa niat mempolitisasi masalah ini, semua bantuan mesti sampai ke tangan rakyat Suriah,” kata Nebenzia saat berbicara di rapat Dewan Keamanan PBB, Jumat 18 September.

Dilansir Fars, Nebenzia menegaskan bahwa Rusia akan menindak tegas setiap aksi provokatif kelompok-kelompok teroris di Suriah, seperti Tahrir al-Sham (Free Syrian Army).

“Para agresor AS tengah menyulut permusuhan sektarian di dalam Suriah. Moskow juga mengutuk penjarahan sumber-sumber alam Suriah,” tandasnya.

Nebenzia juga menanggapi rencana AS untuk membunuh Presiden Suriah, Bashar Assad. Ia berkata, ”Jika rencana ini tidak dianggap sebagai keinginan Washington untuk mengubah Pemerintahan Suriah, lalu apa lagi arti selain itu?”

Beberapa hari lalu, Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News mengaku, dia pernah berencana meneror Assad. Namun Menhan AS saat itu, James Mattis menghalangi rencana tersebut.

Sebuah sumber di Kemenlu Suriah merespons statemen Presiden AS ini dan mengatakan, ”Pernyataan Presiden AS terkait penargetan Assad secara jelas mengungkap keterbelakangan pemikiran dan kegegabahan politis rezim AS ini. Statemen ini menunjukkan sistem perompak yang melakukan tindak kriminal demi mewujudkan semua kehendaknya.”

Sumber ini menambahkan, pengakuan Trump atas rencana teror membuktikan bahwa Pemerintahan AS adalah pemerintahan menyimpang yang keluar dari koridor hukum. Ini adalah rezim yang menerapkan cara teror gerombolan teroris untuk meraih tujuannya, tanpa memedulikan kaidah hukum, kemanusiaan, dan etika.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *