Loading

Ketik untuk mencari

Iran Rusia

Rusia Bantah Pernyataan Ukraina Soal Tewasnya Pelatih Militer Iran

Rusia Bantah Pernyataan Ukraina Soal Tewasnya Pelatih Militer Iran

POROS PERLAWANAN – Pemimpin Semenanjung Krimea, Sergey Aksyonov menyanggah pernyataan Pemerintah Ukraina soal terbunuhnya para pelatih militer Iran akibat serangan Kiev.

Diberitakan al-Alam, Ketua Dewan Keamanan Nasional dan Pertahanan Ukraina, Oleksy Danilov pada Kamis lalu menyatakan bahwa para pelatih militer Iran tewas diserang Ukraina saat sedang membantu pasukan Rusia menggunakan drone-drone Iran.

Melalui akun di Telegram, Aksyonov membantah statemen ini dan menyebut klaim-klaim Ukraina tak lebih dari omong kosong.

Ia menambahkan bahwa kemungkinan besar dongeng ini dinarasikan Kiev untuk para audiens Barat yang “menyimaknya dengan penuh minat”.

“Setiap kali kursi di bawah kaki Rezim (Kiev) semakin goyah, dongeng-dongeng semacam ini akan jadi lebih menarik,” kata Aksyonov, dilaporkan Russia Today.

Dalam wawancara dengan harian Inggris, Guardian, pada Kamis lalu, Danilov ditanya soal kebenaran laporan media-media Israel bahwa para pelatih militer Iran tewas di Krimea.

Danilov mengaku bahwa laporan-laporan itu akurat. Namun ia tidak menyebutkan tempat terjadinya serangan atau jumlah orang Iran yang terbunuh.

“Anda tidak boleh berada di tempat yang tidak seharusnya. Mereka berada di wilayah kami. Kami tidak mengundang mereka ke sini. Jika mereka berpartisipasi dalam menghancurkan negara kami, kami harus membunuh mereka,” ujar Danilov.

Dalam beberapa bulan terakhir, media dan pejabat Barat menggulirkan tudingan bahwa Rusia menggunakan drone-drone Iran di perang Ukraina. Russia Today mengabarkan, Kiev dan media-media Barat menyebutkan bahwa drone Geran-2 Rusia adalah drone Shahed-136 buatan Iran.

Dalam jumpa pers awal pekan ini, Jubir Kemenlu Iran, Naser Kanani ditanya jurnalis NHK sehubungan dengan tudingan harian AS, Washington Post dan jumlah drone yang diberikan Teheran kepada Moskow sebelum perang Ukraina.

Kanani menjawab, ”Saya tidak dalam posisi untuk menjawab ini. Bahwa Pemerintah dan media AS tiap beberapa waktu selalu membawa-bawa nama Iran terkait perang Ukraina, itu semua bersumber dari pandangan politik mereka serta upaya untuk menutup-nutupi kecenderungan agresif mereka.”

“Negara-negara yang mengekspor senjata, alih-alih membantu menyelesaikan konflik, adalah salah satu pihak yang berperang. Tidak ada hal baru sehubungan dengan sikap Menlu Iran. Sudah berkali-kali diumumkan bahwa kerja sama pertahanan-teknologi Iran dengan Rusia sudah dijalin sebelum perang Rusia-Ukraina meletus. Tuduhan kepada Iran dalam masalah ini adalah tuduhan dengan motif-motif politis,” tegas Kanani.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *