Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Rusia

Rusia Beberkan Hubungan Tentara AS dengan ISIS di Afghanistan

Rusia Beberkan Hubungan Tentara AS dengan ISIS di Afghanistan

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Wakil Rusia untuk urusan Afghanistan, Zamir Kabulov mengatakan, ”Pasukan AS dan sekutunya di Afghanistan memiliki hubungan dan kerja sama dengan kelompok teroris ISIS.”

“Saya yakin kerja sama semacam ini sudah ada sebelumnya antara Koalisi Internasional (pimpinan AS) dan ISIS,” kata Kabulov dalam forum Klub Politik Valdai di Moskow, Selasa 20 Juli.

“Kami mendapatkan informasi spesifik dari Afghanistan bahwa pasukan ini bekerja sama dengan kelompok teroris ISIS,” imbuhnya.

Ia menyebut sebuah kasus terkait pengepungan satu kelompok besar teroris ISIS di utara Afghanistan. Kabulov mengatakan, ”Para teroris ini dibawa ke pangkalan militer Bagram dengan sebuah helikopter tak dikenal dan tanpa identitas. Setelah itu, mereka disebar di berbagai kawasan.”

“Hal-hal kecil seperti ini sering terjadi. Saat semua kasus ini dikaji dalam sebuah himpunan, Anda bisa mengambil sebuah kesimpulan menyeluruh.”

Sebelum ini, mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai menilai bahwa keberadaan AS di negaranya justru memperkuat terorisme, alih-alih membasminya.

Dalam sebuah seminar virtual tentang perdamaian di Afghanistan, Karzai mengatakan bahwa posisi strategis negaranya telah mendorong negara-negara kuat untuk memanfaatkan geografi ini.

“Namun sejarah heroik bangsa di negeri ini tidak membiarkan Afghanistan menjadi koloni. Rangkaian invasi telah mendatangkan kerugian bagi negara kita, serta menjauhkan kita dari kemajuan-kemajuan industri dunia,” tandas Karzai.

“AS pada tahun 2001 masuk ke negara kita dengan dalih kejadian 11 September. Masyarakat dunia menerima kehadiran asing di negara kita. Meski AS mendapat kemajuan dalam beberapa hal, namun ia memperoleh hasil sebaliknya di kancah militer dan perang melawan terorisme.”

“Proyek perang melawan terorisme berjalan sedemikian rupa, yang berlawanan dengan slogan-slogan yang diusungnya dan justru memperkuat terorisme. Kini, setelah 20 tahun AS angkat kaki di saat kelompok-kelompok teroris baru muncul dan rakyat kita terzalimi,” paparnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *