Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Rusia Cibir AS: Tinggalkan Suriah, Fokus Urusi Kekacauan Internal yang Melumpuhkan Negaramu Sendiri

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Rusia meminta Amerika Serikat untuk mengakhiri pendudukan ilegalnya di Suriah dan fokus menangani krisis internalnya sendiri di tengah kerusuhan sosial yang telah melumpuhkan negara itu akibat pembunuhan seorang pria kulit hitam oleh polisi.

Komentar ini muncul sebagai balasan bagi pernyataan Departemen Luar Negeri AS sebelumnya yang menyebut keberadaan militer Rusia di Suriah adalah “kegilaan”.

Asisten Menteri Luar Negeri AS, David Schenker mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia harus “keluar” dari Suriah karena telah memainkan peran “merusak” di sana.

“Tampaknya dia [Schenker] tidak tahu apa yang dia bicarakan. Pernyataannya melampaui baik dan buruk. Itu adalah pernyataan bodoh,” kata seorang sumber dari Kementerian Luar Negeri Rusia.

“Tingkat profesionalitas di Departemen Luar Negeri AS menjadi sangat rendah. AS harus meninggalkan Suriah dan menangani krisis internalnya,” tambahnya.

Kedutaan Besar Rusia di Washington juga menanggapi seruan terang-terangan Schenker bagi Rusia untuk “keluar dari Timur Tengah”.

“Kami ingin mengingatkan: Militer Rusia ditempatkan di Suriah atas undangan pemerintahnya,” katanya.

Pasukan Rusia secara resmi diminta untuk datang oleh Pemerintah Suriah pada 2015 untuk membantu Damaskus memukul mundur kelompok teroris dukungan asing yang telah merusak negara itu sejak 2011.

“Pertanyaan sebenarnya di sini: apa alasan bagi AS untuk menduduki beberapa wilayah negara berdaulat ini? Sejauh yang kami tahu tidak ada di antara mereka yang sah. Baik otoritas resmi maupun Dewan Keamanan PBB tidak menyetujui penempatan pasukan Amerika,” jelas Kedutaan Rusia.

Sejak September 2014, Amerika Serikat telah memimpin koalisi militer melakukan serangan udara terhadap sasaran yang diakui kelompok teroris Daesh di dalam wilayah Suriah tanpa izin dari Pemerintah Damaskus atau mandat PBB.

Aliansi militer yang dipimpin Washington ini telah berulang kali dituduh menargetkan infrastruktur Suriah dan membunuh warga sipil. Mereka juga tidak mampu memenuhi klaimnya untuk menghancurkan kelompok teroris Daesh (ISIS).

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *