Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Rusia Sebut Amerika Dalangi Serangan Drone ke Kremlin

Rusia Sebut Amerika Dalangi Serangan Drone ke Kremlin

POROS PERLAWANAN – Setelah Gedung Putih berupaya lepas tangan dari serangan drone Ukraina ke Istana Kremlin, Pemerintah Rusia menuding AS berada di balik serangan tersebut.

Jubir Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov pada Kamis 4 Mei mengatakan bahwa serangan drone ke Kremlin sedang dikaji sepenuhnya oleh instansi-instansi terkait.

“Amerika berada di balik serangan ke Kremlin dengan memilihkan target-target untuk Kiev. Amerika harus tahu bahwa keterlibatan langsung dalam perang semacam ini sangat berbahaya,” kata Peskov, dinukil Fars dari Sputnik.

Saat ditanya bagaimana Rusia merespons serangan teror ini, Peskov menjawab, ”Saya tidak bisa mengungkap detailnya. Kami hanya bisa berbicara tentang langkah-langkah yang sudah dipertimbangkan dan mewujudkan kepentingan negara.”

“Upaya Kiev dan Washington untuk menyangkal serangan ke Kremlin adalah hal menggelikan. Amerika mengambil keputusan dalam hal serangan dan target semacam ini, yang kemudian dieksekusi oleh Ukraina,” tandas Peskov.

Ia menambahkan bahwa Kremlin tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa dan menambahkan, ”Presiden Putin selalu bertindak tenang dalam kondisi seperti ini dan memberikan instruksi-instruksi yang jelas.”

Ketika ditanya tentang proposal perdamaian Paus Fransiskus terkait perang Ukraina, Peskov mengatakan, ”Kita tahu dia selalu memikirkan perdamaian. Namun tidak ada program akurat untuk itu.”

Jubir Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov pada Rabu lalu mengabarkan digagalkannya serangan pesawat nirawak Tentara Ukraina ke Istana Kremlin.

Dalam konferensi pers di Moskow, Peskov menyatakan bahwa Rezim Kiev pada Rabu dini hari melancarkan serangan drone ke kediaman Putin di Kremlin.

Menurutnya, dua unit drone dihadang dan dihancurkan sebelum sampai ke Kremlin. Peskov menegaskan bahwa Moskow memandang serangan itu sebagai teror yang mengincar nyawa Putin.

Ia menegaskan bahwa Rusia menyatakan tindakan itu sebagai serangan teror dari pihak Ukraina. Rusia disebutnya berhak untuk melakukan tindakan balasan sesuai kepentingannya.

Peskov mengatakan bahwa Putin tidak berada di Kremlin saat serangan itu dilakukan dan tidak mengalami cedera apa pun. Ia menambahkan, agenda kerja Presiden Rusia tidak berubah dan pekerjaan Pemerintahan berjalan seperti biasanya.

Di lain pihak, setelah Moskow merilis statemen terkait percobaan serangan ke Kremlin, Pemerintah Amerika berusaha cuci tangan dari aksi teror tersebut.

Jubir Gedung Putih, Karine Jean-Pierre pada Rabu malam menyatakan bahwa Washington tidak pernah mendorong Ukraina untuk melancarkan serangan ke tanah Rusia.

“Sejak dimulainya konflik, Amerika jelas-jelas tidak pernah mendorong Ukraina untuk menyerang ke luar perbatasannya. Kami sudah membicarakannya secara gamblang,” ujar Jean-Pierre.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *