Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Rusia Siap Manfaatkan Pengalaman Iran untuk Kalahkan Embargo Penerbangan

Rusia Siap Manfaatkan Pengalaman Iran untuk Kalahkan Embargo Penerbangan

POROS PERLAWANAN – Fars melaporkan, Menteri Transportasi Rusia, Vitaly Savelyev menyatakan akan memanfaatkan pengalaman Iran, menyusul ditahannya 80 unit pesawat Rusia di luar negeri sebagai imbas sanksi.

Kantor berita Interfax mengabarkan, Savelyev dalam rapat Komite Kebijakan Ekonomi Rusia mengatakan, ”Sekitar 80 unit pesawat maskapai penerbangan Rusia ditahan di luar negeri akibat sanksi atas Rusia.”

“Kita memiliki 1.367 pesawat di dalam negeri sebelum sanksi dijatuhkan. Sekarang kita kehilangan 78 pesawat karena ditahan. Pesawat-pesawat ini ditahan di negara-negara sahabat Rusia, termasuk Turki, Azerbaijan, dan Armenia.”

Savelyev menyatakan bahwa penerbangan-penerbangan akan terus berlanjut dan komponen-komponen pesawat juga akan disediakan. Ia menambahkan, ”Otoritas Rusia akan memanfaatkan pengalaman Iran, yang sudah menjalani sanksi selama bertahun-tahun, demi menemukan solusi untuk masalah ini.”

Setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina, AS dan para sekutunya memberlakukan sanksi atas Moskow, terutama di sektor penerbangan.

AS, Prancis, Estonia, Lithuania, Latvia, Slovenia, Polandia, Republik Chech, Bulgaria, dan Inggris telah menutup zona udara mereka untuk pesawat-pesawat Rusia.

AS dan Inggris telah mengembargo semua sektor energi Negeri Beruang Merah. Uni Eropa tidak melibatkan diri dalam embargo ini, lantaran ketergantungan besar mereka kepada gas serta minyak Rusia.

Rusia sendiri tidak tinggal diam dan balas menjatuhkan sanksi kepada Barat.

Pada 15 Maret lalu, Rusia mengumumkan bahwa Presiden AS, Joe Biden dan Menlu Antony Blinken telah dijatuhi sejumlah sanksi.

Berdasarkan pengumuman Kemenlu Rusia, Menhan Llyod Austin, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, dan Direktur CIA William Burns juga dicantumkan dalam daftar sanksi.

Moskow menyatakan bahwa tindakan ini sebagai balasan atas sanksi-sanksi yang diberlakukan Washington terhadap Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin.

Kremlin menyebut sanksi-sanksi itu sebagai respons setimpal terhadap sikap Rusiafobia Pemerintah AS saat ini.

Daftar sanksi berisi 13 nama ini dipuncaki oleh Biden dan Blinken. Kepala Staf Gabungan Tentara AS, Mark Milley dan Jubir Gedung Putih, Jen Psaki adalah nama-nama pejabat AS yang juga dimasukkan dalam daftar sanksi.

Selain mereka, mantan Menlu AS Hillary Clinton dan putra Presiden AS, Hunter Biden juga dijatuhi sanksi oleh Moskow.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *