Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa Tegaskan Inggris akan Bayar Mahal karena Nekat Kembali ke Yaman

Sanaa Tegaskan Inggris akan Bayar Mahal karena Nekat Kembali ke Yaman

POROS PERLAWANAN – PM Yaman, Abdulaziz bin Habtour menyatakan, Inggris telah melakukan blunder dengan kembali ke selatan Yaman. Sebab itu, London akan membayar mahal atas blunder tersebut.

“Di peringatan Hari Kemerdekaan, kita melihat bahwa setelah Inggris diusir lewat pintu pada tahun 1967, kini mereka masuk ke Yaman dengan meloncati tembok,” kata Bin Habtour kepada al-Masirah, seperti diberitakan Fars.

Rakyat Yaman mengusir orang-orang Inggris di bulan November 1967. Hari Kemerdekaan ini disebut di Yaman sebagai “Hari Kemegahan”.

Bin Habtour menilai, Inggris dan Saudi jelas-jelas ingin menguasai al-Mahrah. Langkah awalnya berupa pembuatan jalur pipa minyak Saudi ke arah Laut Makran. Namun, tegas Bin Habtour, warga al-Mahrah di selatan Yaman siap untuk menjaga kemerdekaan mereka.

Laporan-laporan tentang tibanya Pasukan Khusus Inggris ke al-Mahrah telah memicu berbagai pertanyaan terkait strategi militer London di sebuah negara yang telah dibakar api perang selama 7 tahun terakhir.

Beberapa bulan lalu, harian Inggris Daily Express memberitakan, pasukan khusus SAS dengan 40 personel telah tiba di bandara al-Ghaidah di al-Mahrah yang berbatasan dengan Oman.

Kedatangan pasukan Inggris ini pun ditanggapi oleh Jubir Ansharullah, Muhammad Abdussalam.

Menurut Abdussalam, keberadaan pasukan Inggris di al-Mahrah bukan hal baru, karena mereka sudah 2 tahun ini berada di sana. Ia menegaskan, Ansharullah menentang kehadiran semua pasukan militer asing, baik dari AS, Inggris, Saudi, UEA, Sudan, atau negara lain.

“Kami tidak menerima kehadiran militer negara mana pun di tanah Republik Yaman. Kami memandang mereka sebagai pasukan pendudukan. Mereka harus disikapi sebagai penjajah.”

“Selama mereka masih seperti ini, pasukan-pasukan ini ilegal dan tidak bisa diterima. Keberadaan mereka tidak dilandasi hakikat atau hukum mana pun, baik internasional maupun domestik,” tandas Abdussalam.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *