Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sayyid Nasrallah: Penyeru Perlucutan Senjata Hizbullah Inginkan Lebanon Lemah di Hadapan Israel

Sayyid Nasrallah: Penyeru Perlucutan Senjata Hizbullah Inginkan Lebanon Lemah di Hadapan Israel

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato pada Senin malam 9 Mei, Sayyid Hasan Nasrallah menyatakan bahwa jajak pendapat di Lebanon menunjukkan bahwa rakyat dibebani oleh problem ekonomi, bukan senjata Hizbullah.

“Parlemen dan Pemerintahan baru harus mengatasi problem rakyat. Mereka yang bicara soal perlucutan senjata Hizbullah tidak memedulikan kesusahan kawasan selatan Lebanon sejak dibentuknya Rezim Zionis di Palestina,” kata Sayyid Nasrallah, dilansir al-Alam.

“Sejak diciptakan pada tahun 1948, Rezim Zionis menyerang desa-desa di perbatasan selatan Lebanon dan mengusir penduduknya. Kawasan selatan dan perbatasan tidak pernah diperhatikan Pemerintah.”

“Sebagian politisi Lebanon tidak memandang Israel sebagai musuh, meski rezim ini bernafsu mencaplok air dan gas Lebanon.”

“Apakah Tentara Lebanon dengan fasilitas minimnya saat ini bisa melindungi negara? Orang-orang yang ingin melucuti senjata Perlawanan, sadar atau tidak, sebenarnya ingin membuat Lebanon tak bisa berbuat apa-apa di hadapan Israel. Mereka ingin Lebanon kehilangan kartu truf terakhirnya terkait eksploitasi minyak dan gas di perairannya.”

“Kita memiliki miliaran dolar dari aset minyak dan gas di perairan Lebanon, yang bisa memberi kita peluang untuk membayar utang-utang Lebanon. Negara kita yang rapuh, dijarah, kelaparan, dan miskin membutuhkan ratusan miliar dolar yang ada di perairan kita.”

“Saya tegaskan kepada Pemerintah dan rakyat Lebanon bahwa kalian memiliki Perlawanan pemberani dan tangguh, yang bisa menghalangi musuh menguasai Lebanon. Tak seorang pun ragu bahwa Hizbullah bisa melakukan hal ini dan bahwa Rezim Zionis pasti akan mengambil langkah mundur,” tandas Sayyid Nasrallah.

Ia menekankan, jika persenjataan Hizbullah dilucuti, AS akan mengajukan tuntutan-tuntutan seperti pengakuan untuk Rezim Zionis dan penempatan para pengungsi Palestina di Lebanon.

“Perlawanan bukan fenomena sesaat, tapi merupakan warisan insani, peradaban, dan spritual rakyat serta kawasan kita, terutama selatan Lebanon. Perlawanan adalah buah pengorbanan para pemimpin besar kita, seperti Imam Musa Sadr. Maka Perlawanan dan sekutunya harus didukung. Perlawanan adalah hasil pengorbanan ribuan pria dan wanita yang dipenjara dan ribuan orang yang terluka demi Perlawanan. Hizbullah adalah perlawanan rakyat Lebanon dan warga selatan yang tak bisa diabaikan. Siapa pun yang ingin membela Lebanon dan perairannya harus memberikan suara kepada Perlawanan dan para sekutunya,” pungkas Sayyid Nasrallah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *