Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sayyid Nasrallah: Sudah 2 Tahun, Tapi AS Belum Penuhi Janjinya Pasok Listrik untuk Lebanon

Sayyid Nasrallah: Sudah 2 Tahun, Tapi AS Belum Penuhi Janjinya Pasok Listrik untuk Lebanon

POROS PERLAWANAN-Dalam pidato peringatan wafatnya Syekh Afif al-Nablusi, Sayyid Hasan Nasrallah menyatakan bahwa almarhum bersikap tegas dan tanpa tedeng aling-aling terkait isu Suriah, Irak, dan Yaman.

“AS dalam sebuah konspirasi besar bermaksud menancapkan dominasinya di Kawasan dan memperkuat kehadirannya. Namun orang-orang seperti al-Nablusi menggagalkan konspirasi ini. Kita meyakini bahwa problem utama Kawasan adalah intervensi luas AS di segala urusan. Di hadapan intervensi ini, kita menghadapi budaya tunduk kepada AS,”kata Sayyid Nasrallah, Fars melaporkan.

Sekjen Hizbullah menyebut AS sebagai kendala utama pemenuhan suplai listrik di Lebanon. Ia mengatakan,”Tahun ini adalah tahun kedua sejak AS memberi janji. Namun hingga kini, Lebanon belum mendapatkan listrik, sebab AS menghalangi pasokan gas Mesir dan listrik Yordania dengan dalih Sanksi Cesar. Kita harus menunjukkan amarah kepada AS Si Setan Besar. AS adalah tiran yang menghalang-halangi rakyat Lebanon mendapatkan listrik.”

Pada tahun 2019, Donald Trump meneken draf anggaran pertahanan AS, yang meliputi UU untuk menambah sanksi atas Suriah dan para sekutunya. UU Cesar adalah bagian dari UU yang ditambahkan ke draf anggaran pertahanan AS. UU Cesar dieksekusi pada 17 Juni 2020 dan berlaku hingga 2024.

Sayyid Nasrallah lalu menyinggung larangan AS kepada Irak untuk membayar gas Iran, lalu menambahkan,”Bayangkan bahwa andai tidak ada UU Cesar, Suriah tidak lagi butuh bantuan untuk menutupi kerugian akibat perang. Pendudukan AS telah menghalangi Pemerintah Suriah mengakses sumber minyak serta gasnya di timur Eufrat, dan yang akhirnya dijarah oleh AS sendiri. Di Yaman, AS adalah masalah utama dan penghalang asli berhentinya agresi. Hal serupa juga berlaku pada bangsa Palestina.”

“Orang-orang yang menyalahkan Hizbullah dalam kasus ledakan pelabuhan Beirut, juga menuding Hizbullah sebagai dalang konflik di kamp Ain al-Halwa. Kita tidak bertanggung jawab atas konflik di Ain al-Halwa, bahkan kita justru mencari jalan keluar untuknya. Kami meminta dari semua pihak untuk menghentikan konflik ini,”tegas Sayyid Nasrallah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *