Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Sebut Iran dalam ‘Posisi Terkuat’, Raeisi: Perimbangan Kekuatan di Kawasan Tak Mungkin Terwujud tanpa Republik Islam

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Presiden Iran, Ebrahim Raeisi mengatakan bahwa Republik Islam berada dalam posisi terkuatnya dan tidak ada perimbangan kekuatan di Kawasan yang akan berjalan tanpa peran Republik Islam yang menentukan.

Raeisi membuat pernyataan tersebut saat berbicara dalam pertemuan dengan para peserta Majelis Umum ke-18 Organisasi Kantor Berita Asia-Pasifik (OANA) di Teheran pada Selasa.

“Terlepas dari semua sanksi dan ancaman, kami lebih kuat dari sebelumnya dan kami berada dalam posisi berkuasa,” katanya.

Dia menyatakan bahwa era unilateralisme telah berakhir, menambahkan, “Setelah era unilateralisme, babak baru muncul sekarang dan kekuatan baru sedang didirikan di dunia.”

“Hari ini, kekuatan Amerika di Kawasan menurun,” tegas Presiden Iran.

Di tempat lain dalam sambutannya, Raeisi menyoroti perlunya pembentukan koalisi media di Kawasan dan dunia untuk melindungi negara-negara dari pengaruh budaya Barat.

Lebih lanjut menguraikan kampanye besar-besaran melawan budaya negara-negara merdeka di dunia komunikasi saat ini, dia mengatakan bahwa media memainkan peran yang sangat penting dalam menangkis “serangan kejam terhadap kemerdekaan, kebebasan, budaya dan identitas negara-negara merdeka”.

Raeisi menekankan bahwa media memiliki misi yang sangat penting untuk melindungi identitas dan aset peradaban masyarakat, khususnya di kawasan Asia dan Pasifik yang sangat kaya, serta kemerdekaan negara dan bangsa.

Dia memperingatkan bahwa kekuatan arogan berusaha untuk memaksakan persepsi mereka sendiri pada negara, menambahkan bahwa media independen bertanggung jawab untuk membantu negara mendapatkan pemahaman yang benar tentang peristiwa tersebut.

Kepala Eksekutif Iran itu mengatakan bahwa wartawan harus memainkan peran untuk mencegah kekerasan, kejahatan terorganisir, konflik etnis dan agama, perdagangan narkoba serta isu-isu lain melalui media mereka.

“Musuh berusaha menabur perselisihan di antara bangsa-bangsa. Perang hari ini adalah perang narasi, yaitu beberapa narasi berbeda disajikan tentang satu insiden dan harus mencari fakta untuk menentukan mana yang benar,” tambah Raeisi.

Dibentuk pada 1961 atas inisiatif UNESCO, Organisasi Kantor Berita Asia-Pasifik adalah asosiasi kantor berita dari negara-negara anggota UNESCO di kawasan Asia-Pasifik.

OANA menyediakan layanan jaringan berita yang berisi artikel yang disediakan oleh anggotanya.

Saat ini OANA memiliki 43 anggota dari 35 negara, mencakup dua pertiga populasi dunia.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *