Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Sebut Pasukan Koalisi AS ‘Biang Masalah’, Legislator Irak: Kondisi Negara Kita Sudah Stabil, Dalih Kehadiran Mereka Tak Lagi Relevan

Sebut Pasukan Koalisi AS 'Biang Masalah', Legislator Irak: Kondisi Negara Kita Sudah Stabil, Dalih Kehadiran Mereka Tak Lagi Relevan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, wakil dari Fraksi al-Nahj al-Wathani Irak, Husain al-Iqabi, meminta agar Pemerintah Baghad segera mengakhiri keberadaan pasukan Koalisi Internasional di negara tersebut.

Al-Iqabi mengatakan kepada al-Maalomah, bahwa Irak mesti mengkaji ulang eksistensi pasukan asing yang dipimpin AS di Negeri Seribu Satu Malam tersebut.

Sembari menegaskan bahwa pengkajian ulang mesti dilakukan dalam semua level internasional, al-Iqabi menyebut AS sebagai “salah satu gerbang masalah di Irak.”

“Kondisi keamanan sudah sangat membaik dan kembali pulih. Dengan demikian, wacana penjagaan zona udara Irak oleh Koalisi AS atau Internasional sudah tidak relevan lagi,” kata al-Iqabi.

Dia menegaskan, masalah eksistensi Pasukan AS dan Koalisi Internasional di Irak harus segera dituntaskan, agar Irak bisa diselamatkan dari problem-problem yang dipicu keberadaan mereka.

Parlemen Irak pada 5 Januari lalu mengesahkan keputusan untuk mengusir pasukan asing, terutama AS, dari wilayah negara tersebut. Keputusan ini diambil pasca terjadinya serangan udara AS yang menewaskan Komandan Pasukan Quds IRGC, Jenderal Qassem Soleimani, dan Wakil Ketua al-Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Meski sudah 7 bulan berlalu sejak keputusan ini disahkan, namun sejumlah kelompok politik Irak, yang dekat dengan Washington, menghalang-halangi pelaksanaan keputusan Parlemen tersebut. Sampai akhirnya Washington meminta perundingan dengan Baghdad untuk menentukan kejelasan pasukannya di Irak.

Seorang anggota Parlemen Irak lain, Hunain al-Qudw, menilai bahwa Pemerintah, fraksi-fraksi di Parlemen, dan kelompok-kelompok politik Irak tidak memiliki sikap seragam terhadap keberadaan Pasukan AS dan serangan Turki ke wilayah Irak.

Al-Qudw mengatakan, Pemerintahan Mustafa al-Kadhimi bersikap lembek terhadap Pasukan AS dan serangan Turki. Padahal, kata al-Qudw, Pemerintah menempatkan tentara di perbatasan Irak-Turki guna mencegah serangan.

Legislator Irak ini juga mengkritik kawasan Kurdistan yang tak menunjukkan pendirian jelas dalam kasus serangan Turki. Menurut al-Qudw, meski Pasukan Peshmarga memiliki senjata-senjata modern, namun mereka tidak melakukan sesuatu untuk menjaga keamanan wilayah perbatasan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *