Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sejumlah Drone Terlihat di Langit, Antek Koalisi Saudi Tutup Pelabuhan al-Mukalla

POROS PERLAWANAN – Seorang sumber lokal Yaman pada Selasa malam 25 Oktober mengabarkan, pelabuhan al-Mukalla di timur negara itu ditutup sepenuhnya setelah sejumlah drone terlihat terbang di atas pelabuhan.

“Setelah terdengarnya suara terbangnya drone-drone di atas pelabuhan ini, suara keras tembakan-tembakan dari sistem pertahanan udara di al-Mukalla juga terdengar,” kata sumber tersebut, diberitakan al-Alam.

Ia mengatakan, para antek Koalisi Saudi-UEA sangat ketakutan. Listrik di pelabuhan al-Mukalla dan kawasan al-Khalaf di Hadhramaut pun dipadamkam total.

Sumber ini menambahkan, suara drone-drone itu terdengar pada saat sebuah kapal tanker besar milik Koalisi Saudi merapat ke pelabuhan al-Mukalla (untuk menjarah minyak Yaman).

Sebelum ini, anggota Kantor Politik Ansharullah, Muhammad al-Bukhayti melayangkan peringatan kepada Koalisi Saudi dan para antek mereka. Menurut al-Bukhayti, jika pihak Koalisi masih meningkatkan tensi setelah serangan peringatan drone Yaman ke pelabuhan al-Dabbah baru-baru ini, Sanaa akan memberikan balasan setimpal melalui serangan darat, laut, dan udara.

Pelabuhan al-Dabbah di timur Yaman pada Jumat 21 Oktober menjadi saksi ledakan-ledakan akibat serangan drone Ansharullah. Pelabuhan al-Dabbah biasa digunakan Koalisi Saudi untuk menjarah minyak Yaman.

Serangan drone Yaman menyebabkan kapal tanker Nisus, yang berencana memindahkan dua juta barel minyak dari al-Dabbah, dipaksa mundur teratur.

Pada awal Oktober, Pemerintah Sanaa telah melayangkan peringatan ke perusahaan-perusahaan minyak di provinsi-provinsi yang dikuasai Koalisi Saudi. Perusahaan-perusahaan itu diminta untuk menghentikan produksi dan ekspor minyak, sebagai bentuk respons untuk pencurian devisa minyak dan gas oleh antek Koalisi serta tidak dibayarkannya gaji para pegawai Yaman.

Koalisi Agresor masih terus menjarah minyak mentah Yaman dengan menggunakan tanker-tanker raksasa. Paling sedikit satu dari tanker-tanker ini mendatangi pelabuhan-pelabuhan Yaman tiap bulan untuk memuat minyak jarahan.

Ketua Tim Negosiator Yaman, Muhammad Abdussalam menyatakan bahwa pemasukan minyak dan gas Yaman, yang dijarah Koalisi, cukup untuk membayar gaji semua pegawai dan pensiunan.

“Berkelitnya Koalisi Saudi dari melakukan kewajiban kemanusiaan sama sekali tidak akan mewujudkan perdamaian nyata dan langgeng,” kata Abdussalam.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *