Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Sekjen al-Nujaba: Berharap AS Keluar dari Irak Lewat Dialog adalah Delusi

Sekjen al-Nujaba: Keluarnya AS dari Irak Melalui Dialog adalah Delusi

POROS PERLAWANAN– Sekjen al-Nujaba Akram al-Kaabi pada hari Minggu merilis statemen terkait perlawanan dan kelanjutan serangan terhadap AS untuk mengusirnya dari Irak.

Diberitakan Fars, dalam statemen yang ditujukan kepada para pendukung Perlawanan, al-Kaabi menyebut sejumlah poin sehubungan dengan strategi Perlawanan Irak dalam menghadapi AS dan menargetkan Rezim Zionis.

Berikut adalah poin-poin yang ditegaskan al-Kaabi:

Pertama, Perlawanan Irak menegaskan bahwa keputusan-keputusannya bersifat Islami dan berasaskan jihad. Semua tanggung jawabnya dipikul oleh Perlawanan. Kami memperoleh keteguhan ini dari Karbala. Pada akhirnya, dalam rangka meneruskan upaya untuk menargetkan Rezim Zionis dan mengusir Pendudukan dari Irak, kami akan menang atau syahid.

Kedua, Perlawanan Irak telah memainkan peran penting di perang Gaza dan mempersembahkan banyak syahid. Darah-darah (syuhada) ini meneguhkan kami dalam jalur kemerdekaan dan pembalasan terhadap AS Pengkhianat. AS akan menyesali semua kejahatannya ini di Irak.

Ketiga, kami tidak menolak perundingan dengan Pemerintah Irak terkait pengumuman tenggat waktu untuk hengkangnya Pendudukan. Namun kami menegaskan, hengkangnya mereka melalui perundingan adalah sebuah delusi. AS, yang merupakan setan dalam rupa sebuah Pemerintahan, hanya memahami bahasa kekuatan dan senjata.

Keempat, penghentian serangan adalah taktik sementara untuk mendaur ulang posisi dan formasi pasukan. Dengan melihat adanya para antek dan pengkhianat, yang membocorkan informasi Perlawanan kepada AS, dan demi menjaga saudara-saudara kita, ketenangan saat ini adalah ketenangan sebelum badai.

Kelima, faksi-faksi Perlawanan saling berkoordinasi satu sama lain. Dengan berhentinya serangan di sebuah front, kita menyaksikan aktifnya front lain. Kami akan melanjutkan dukungan untuk Gaza dan tindakan kami demi mengusir Pendudukan dari negeri kita.

Keenam, meski sudah ada darah yang dikorbankan di jalan ini, sebagian orang di dalam Irak justru menikamkan belati kepada kami. Namun kami tidak akan mundur dari kewajiban syar’i ini. Dengan tidak adanya aktivitas politik dan perhatian terhadap urusan duniawi, satu-satunya tujuan kami adalah melaksanakan tugas syar’i dan memperoleh keridaan Allah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *