Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sekjen Hizbullah: Saat Palestina Dibebaskan, Takkan Ada Lagi Perselisihan Soal Perbatasan Bahari

Sekjen Hizbullah: Saat Palestina Dibebaskan, Takkan Ada Lagi Perselisihan Soal Perbatasan Bahari

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato peringatan kelahiran Nabi Muhammad s.a.w, Sayyid Hasan Nasrallah menyinggung masalah penentuan perbatasan bahari Lebanon dan Tanah Pendudukan.

“Saat-saat menentukan ada di hadapan kita. Sebagai warga Lebanon, kita menunggu sikap resmi Presiden dan Israel terkait perundingan ini. Ketika delegasi pergi ke Naqoura dan meneken kesepakatan, kita bisa mengatakan bahwa perjanjian telah dibuat,” kata Sayyid Nasrallah, diberitakan Fars.

“Ada perbedaan pendapat di tengah Kabinet Israel saat ini. Kita harus berhati-hati. Apa yang terjadi di hari-hari lalu adalah sebuah perundingan sulit. Sejak awal kami sudah menegaskan bahwa kami memihak Pemerintah Lebanon. Kesepakatan ini harus memenuhi tuntutan Pemerintah Lebanon. Jika itu terjadi, kami tidak punya masalah. Kita harus selalu waspada.”

“Sebagian media Israel dan Arab menyebarkan klaim bahwa Hizbullah ingin mengacaukan kesepakatan ini. Padahal Hizbullah sejak dimulainya masalah ini selalu bertindak relevan. Yang penting bagi kami adalah membela Pemerintah dalam memenuhi tuntutan rakyat Lebanon.”

“Kita menghadapi sebuah pengalaman baru yang para pemimpin dan pejabat negara bekerja sama di dalamnya. Perlawanan juga turut memberikan dukungan. Ketika Palestina dibebaskan, kita tidak akan lagi berselisih soal perbatasan bahari. Laut kita terbentang hingga Gaza,” tandas Sekjen Hizbullah.

Ia menambahkan, Hizbullah tidak perlu mengadakan latihan militer atau sejenisnya. Hizbullah hanya ingin menyadarkan musuh bahwa Perlawanan selalu melakukan apa yang dikatakannya.

“Israel harus tahu bahwa kita bersungguh-sungguh. Setelah masalah drone, kita tak perlu mengirimnya lagi. Dalam beberapa bulan terakhir, para pejuang telah mengerahkan upaya sama dengan upaya bertahun-tahun demi menjaga kesiapan mereka,” kata Sayyid Nasrallah.

“Dibanding orang-orang Lebanon, orang-orang Israel lebih takut kepada perang. Namun yang penting bagi Perlawanan adalah mengeksplorasi gas dan minyak dari ladang-ladang Lebanon,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *