Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon Palestina

Sekjen Hizbullah Sebut Senin 24 Juli Kemarin ‘Hari Terburuk dalam Sejarah Israel’

Sekjen Hizbullah Sebut Senin 24 Juli Kemarin ‘Hari Terburuk dalam Sejarah Israel’

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato Senin malam 24 Juli, Sayyid Hasan Nasrallah menyatakan bahwa Rezim Zionis tengah berada di jalur kehancuran dan kebinasaan.

Diberitakan Fars, stasiun televisi al-Manar mengutip pernyataan Sekjen Hizbullah yang senada dengan apa yang dikatakan sebagian pihak, bahwa hari Senin kemarin adalah hari terburuk dalma sejarah Israel. Hal inilah yang akan membawa Rezim Zionis menuju kehancuran.

Adapun yang dimaksud Sayyid Nasrallah adalah perubahan-perubahan dalam sistem yudisial Rezim Zionis, yang telah disetujui Parlemen Israel pada Senin kemarin. Disahkannya sejumlah pasal kontroversial dalam draf Benyamin Netanyahu bermakna keberhasilan upaya-upaya yang telah dimulai Kabinet radikal saat ini sejak beberapa bulan lalu, yang dilakukan dalam rangka melemahkan Badan Yudikatif.

Dari sisi lain, upaya-upaya ini telah menyulut gelombang unjuk rasa berkelanjutan para penentang proyek tersebut. Pasal yang disahkan pada Senin kemarin akan menghalangi Mahkamah Agung Israel untuk memperbaiki atau memoderasi keputusan-keputusan Kabinet, bahkan meski keputusan-keputusan ini dinilai “irasional” oleh Mahkamah Agung.

Dalam pidatonya, Sayyid Nasrallah mengatakan, ”Sebuah perang telah dibuat untuk mendoktrinkan sebuah keyakinan atas penduduk di Kawasan; keyakinan bahwa ‘Militer Israel tidak bisa dikalahkan’. Namun di tahun 1982, ketika Musuh Zionis menyerang Lebanon dan memasuki Beirut, ada sebuah generasi yang percaya bahwa Militer Israel bisa dikalahkan.”

Sekjen Hizbullah menyebut bahwa keyakinan pasukan Perlawanan ini telah menyebabkan kekalahan Israel di tahun 1985 dan 2000. Ia menambahkan, ”Setelah tahun 2000, keyakinan (bahwa Militer Israel tidak bisa dikalahkan) ini mulai berubah di Dunia Arab dan di tengah Rezim Zionis sendiri. Para pemukim Zionis dilanda berbagai krisis beruntun, hingga pada hari ini kita melihat mereka berada di ambang keruntuhan.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *