Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Sekjen Hizbullah: ‘Tawaran Damai’ Saudi kepada Yaman adalah Muslihat Besar

Sekjen Hizbullah: ‘Tawaran Damai’ Saudi kepada Yaman adalah Muslihat Besar

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato pada Rabu 31 Maret, Sayyid Hasan Nasrallah menyatakan bahwa kubu AS-Israel masih berupaya mewujudkan mimpi ekspansi “Dari Nil Hingga Eufrat”.

Bicara soal perang yang dipaksakan atas Suriah, Sekjen Hizbullah mengatakan, ”Setelah berlalunya 10 tahun dari kejadian-kejadian di Suriah, kebenaran tentang perang dunia melawan rakyat Suriah ini semakin terkuak dari hari ke hari.”

Terkait perang di Yaman, Sayyid Nasrallah menilai bahwa perang itu tak ada kaitannya dengan Syiah-Sunni. Namun merupakan sebuah perang yang disulut untuk mewujudkan tujuan AS dan konspirasinya di Kawasan.

“Senjata terakhir yang tersisa di tangan Kubu AS-Zionis adalah memicu kekacauan di Kawasan, serta perang-perang yang dibumbui dengan isu sektarian,” kata Sayyid Nasrallah, seperti dilansir Fars.

“Pemerintah Saudi ingin memberikan aspek tertentu terhadap agresi ke Yaman. Sebab itu, sejak awal agresi mufti Saudi mengklaim bahwa perang ini antara Syiah dan Sunni.”

Sekjen Hizbullah menjelaskan, perang media atas pejuang Yaman telah dimulai, yang berusaha menggambarkan perang ini secara keliru. Pihak Saudi dipropagandakan sebagai pihak yang ingin menghentikan perang, namun ditolak oleh Ansharullah.

“Hal yang ditawarkan kepada saudara-saudara di Yaman bukan penghentian perang, tapi gencatan senjata. Sementara bentuk-bentuk lain dari perang (seperti blokade) masih berlanjut,” jelas Sayyid Nasrallah.

“Ini adalah muslihat besar. Bahkan anak-anak Yaman pun tidak akan tertipu oleh muslihat besar ini. Saya katakan kepada orang-orang AS dan Saudi bahwa kalian hanya membuang-buang waktu saja,” lanjutnya.

Soal klaim kesiapan AS untuk berunding dengan Iran, Sayyid Nasrallah mengatakan, ”Penekanan AS perihal diplomasi dengan Iran bukan dikarenakan kedermawanan moral Washington, tapi disebabkan kekuatan Iran yang terus berkembang.”

“AS tidak lagi seperti dahulu, namun sudah berada di tahap keruntuhan. Ini adalah hal yang telah ditegaskan Pemimpin Revolusi Iran.”

“Sama seperti majikannya, Israel pun tengah menuju kehancuran. Bertambahnya kekuatan Poros Perlawanan telah membuat Israel sangat cemas.”

“Cakrawala yang kita lihat adalah bahwa setidaknya sebagian dari kita akan memasuki Quds dan melakukan salat di sana,” pungkas Sayyid Nasrallah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *