Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Senat AS Tekan Trump Publikasikan Dokumen Rahasia Terkait Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani

Senat AS Tekan Trump Publikasikan Dokumen Rahasia Terkait Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, seorang anggota Senat AS, Chris Murphy, menuntut agar Pemerintahan Donald Trump tak lagi merahasiakan dokumen terkait pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.

Menurut laporan al-Monitor, anggota Demokrat di Sub-Komite Timteng Senat AS itu berupaya meyakinkan Trump untuk mencabut status “classified” dari argumen konstitusionalnya untuk meneror Komandan Pasukan Quds IRGC tersebut.

Murphy telah mengajukan tuntutannya kepada sebuah Badan di Pemerintah Federal, yang bertanggung jawab untuk mengkaji permintaan dipublikasikannya suatu dokumen.

Al-Monitor menyatakan, tiap warga AS bisa mengajukan permohonan publikasi dokumen ke Interagency Security Classification Appeals Panel (ISCAP). Meski demikian, tulis al-Monitor, ini adalah kali pertama seorang anggota Senat mengajukan permohonan ke ISCAP untuk memaksa Pemerintah AS memublikasikan dokumen yang dimintanya.

“Kita sudah kerap menyaksikan Pemerintahan Trump menyembunyikan informasi hanya karena mendatangkan kerugian politis untuk dirinya,” kata Murphy.

“Rakyat AS berhak tahu kenapa Pemerintah AS pada bulan Januari memilih untuk membunuh Qassem Soleimani, meski sadar tindakan itu akan berdampak besar untuk keamanan AS. Dialog publik tentang rasional tidaknya serangan ini tak bisa dilakukan, sebab argumen hukumnya dirahasiakan,” lanjutnya.

Pemerintahan Trump mengklaim, serangan terhadap Jenderal Soleimani berlandaskan Pasal 2 UUD AS dan UU yang disahkan pada tahun 2002 terkait aksi militer atas Irak.

Hingga saat ini, klaim tersebut belum mampu meyakinkan para anggota Kongres AS, terutama para politisi dari Partai Demokrat.

Beberapa bulan lalu, Pemerintahan Trump telah menarik argumentasi perdananya terkait serangan di Irak, yang menyebut Jenderal Soleimani tengah merancang serangan ke sejumlah Kedubes AS.

Baru-baru ini, mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, mengungkap bahwa rencana teror atas Jenderal Soleimani sudah dirancang jauh sebelum hari H.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *