Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Serangan Drone Misterius Hujani Pangkalan AS di Suriah, CENTCOM Berang

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) mengatakan bahwa salah satu pangkalan militer negaranya di wilayah Suriah selatan telah diserang pesawat tak berawak.

Tiga drone menyerang pos terdepan, yang terletak di wilayah al-Tanf Suriah dekat perbatasan dengan Irak dan Yordania, pada Jumat, kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.

“Tiga drone serang satu arah menyerang Garnisun Al-Tanf di Suriah,” kata pernyataan itu.

AS dan sekutunya menginvasi Suriah pada 2014 dengan dalih memerangi kelompok teroris Takfiri ISIS. Kelompok-kelompok teroris bermunculan ketika Washington kehabisan alasan untuk memperluas campur tangan regional atau memperbesar skalanya.

Koalisi pimpinan AS mempertahankan kehadiran ilegalnya di negara Arab itu, meskipun Damaskus dan sekutunya mengalahkan ISIS pada akhir 2017.

Pernyataan CENTCOM menuduh bahwa dua drone telah ditembak jatuh oleh koalisi, tetapi yang ketiga mengenai kompleks tersebut, melukai dua militan Suriah yang bersekutu dengan Washington.

“Serangan semacam ini tidak dapat diterima,” kata Jubir CENTCOM Joe Buccino, tanpa menyebutkan siapa yang melakukannya.

“Mereka menempatkan pasukan kami dan mitra kami dalam risiko dan membahayakan pertarungan melawan ISIS,” kata pejabat itu.

AS mengeklaim menggunakan pos terdepan untuk melatih dan mempersiapkan militan Kurdi untuk, apa yang disebut Washington, perang berkelanjutan melawan sisa-sisa ISIS.

Mei lalu, Badan Intelijen Asing Federasi Rusia (SVR RF) mengatakan bahwa pasukan pendudukan AS yang dikerahkan ke wilayah al-Tanf dilaporkan memberikan dukungan militer kepada teroris Takfiri dan melatih mereka untuk operasi lapangan.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh jaringan berita televisi berbahasa Arab, RT Arab Rusia pada saat itu, sekitar 500 teroris dan militan ISIS dari Kaukasus dan negara-negara Asia Tengah sedang menjalani pelatihan di kamp tersebut untuk melakukan tindakan sabotase dan serangan teroris terhadap unit-unit Angkatan Bersenjata Rusia baik di dalam Suriah maupun di tempat lain.

Damaskus telah berulang kali mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri kehadiran militer pimpinan AS di negara itu. Suriah menegaskan bahwa pengerahan ilegal sama saja dengan pendudukan dan bertujuan menjarah sumber daya alam Suriah.

Mantan Presiden AS, Donald Trump mengakui dalam beberapa kesempatan bahwa pasukan Amerika berada di Suriah untuk menjarah kekayaan minyaknya.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *