Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Serangan ISIS di Bandara Kabul, Wujud Proyek AS Ciptakan ‘Banjir Darah’ di Afghanistan

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, belum 24 jam berlalu sejak dirilisnya peringatan dari AS, Australia, dan Inggris kepada warganya di Afghanistan soal serangan teroris di sekitar bandara Kabul, terjadi serangan berdarah di kawasan itu. Sumber-sumber AS mengumumkan bahwa pelakunya adalah ISIS.

Ledakan hebat mengguncang Ibu Kota Afghanistan, dengan bandara Kabul sebagai sasarannya. Otoritas AS adalah orang-orang yang pertama kali mengumumkan, itu adalah serangan bom bunuh diri yang dilakukan kelompok teroris ISIS.

Video dan foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan bahwa para korban, seperti biasa, adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak. Ya, darah orang-orang tak berdosa telah tumpah atas instruksi AS.

Proyek “menciptakan kekacauan” yang dimulai di masa Pemerintahan George Bush dan dideklarasikan oleh Menlunya, Condoleezza Rice pada tahun 2005, tampaknya masih berlangsung hingga kini. AS bersikeras untuk menjalankan proyek ini di Kawasan, mulai dari Afghanistan hingga Irak, Suriah, dan Lebanon.

Setelah menduduki Afghanistan selama 20 tahun dan hengkang dari negara ini secara heboh, AS masih saja memicu kekacauan di Afghanistan.

Begitulah AS memberi peringatan tentang serangan teroris, yang langsung terjadi beberapa jam setelah itu; sebuah ledakan bom bunuh diri yang kabarnya dilakukan ISIS.

Sebelum ini, terbetik sejumlah kabar bahwa sebelum hengkang, AS telah memindahkan anasir ISIS dari Suriah, Irak, dan penjara-penjara SDF ke Afghanistan.

Tampaknya ISIS adalah eksekutor untuk proyek kotor AS di Afghanistan. Kepergian kacau AS dari negara itu menyebabkan Taliban menguasai sebagian besar wilayah tanpa ada perlawanan berarti dari Tentara Afghanistan. Jelas bahwa AS dengan tindakan ini berniat untuk menyulut perang saudara dan konflik di dalam Afghanistan. Sebab itu, pihak Barat, terutama Inggris, berkoar soal mendukung perlawanan terhadap Taliban, alih-alih menyerukan dialog antara sesama Afghan.

Setelah pergi dari Afghanistan, AS dan Barat mengejar satu tujuan, yaitu menciptakan kekacauan dan kerusuhan di negara itu. Di tahap awal, yang menjadi target adalah para tetangga Afghanistan, termasuk Iran, Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan pastinya juga China serta Rusia.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *