Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Siapa Saja yang Sejak Awal Tahu Keberadaan Amonium Nitrat di Pelabuhan Beirut?

Siapa Saja yang Sejak Awal Tahu Keberadaan Amonium Nitrat di Pelabuhan Beirut?

POROS PERLAWANAN – Berdasarkan laporan sejumlah media Lebanon, sikap abai para pejabat politik, militer, dan keamanan telah memicu tragedi ledakan 4 Agustus lalu.

Dikutip Fars dari al-Akhbar, investigasi awal menunjukkan, ada banyak surat-menyurat dan tukar pesan yang telah dilakukan untuk memperingatkan bahaya Amonium Nitrat yang disimpan di pelabuhan Beirut.

Salah satunya adalah laporan Direktur Jenderal Keamanan Publik Lebanon tahun 2014. Laporan ini dikirim kepada Presiden saat itu Michel Sulaiman, PM saat itu Tamam Salam, Kemendagri, dan Kementerian Infrastruktur.

Juga ada surat-menyurat antara pihak Bea Cukai dan Kementerian Keuangan, pihak Militer, dan Yudikatif. Namun tak satu pun yang mendorong diambilnya keputusan tegas untuk memindahkan bahan tersebut dari pelabuhan.

Menurut al-Akhbar, banyak pejabat dari berbagai level yang terlibat dalam tragedi ini. Namun hingga saat ini, hanya sekelompok kecil pegawai yang ditahan.

Dalam laporan Dirjen Keamanan Negara disebutkan, sebuah surat telah dikirimkan pada tanggal 20 Juli 2020 kepada Presiden dan Perdana Menteri, dan mereka telah diberitahu bahaya bahan tersebut. Namun info pihak Keamanan menyatakan, Dirjen Keamanan Negara, Tony Saliba telah menelepon Hassan Diab perihal jumlah bahan Amonium Nitrat sitaan di pelabuhan Beirut.

Al-Akhbar melaporkan, kapal pembawa bahan itu ditahan tujuh tahun lalu atas permintaan Dirjen Kementerian Transportasi dan Infrastruktur saat itu, Abdul Hafidh al-Qaysi. Berarti, dalam investigasi saat ini, harus diketahui apakah Menteri Infrastruktur saat itu, Ghazi Zuaitar, dan penggantinya, Yusuf Finanus, mengetahui adanya muatan itu di pelabuhan Beirut atau tidak?

Investigasi perdana berujung pada penahanan mantan Dirjen Cukai, Shafiq al-Maraa dan Dirjen Cukai saat ini, Badri Dhahir. Keduanya tidak melakukan tindakan apa pun, kendati mengetahui keberadaan Amonium Nitrat di pelabuhan.

Laporan al-Akhbar menyebutkan, Kantor Intelijen di pelabuhan Beirut bertanggung jawab atas keamanan di tempat tersebut. Salah satu tugasnya adalah mengantisipasi dan meredam aksi spionase atau terorisme. Kantor ini diketuai oleh Tony Salum yang terluka akibat ledakan.

Sebelum ini, kantor tersebut yang diharapkan melakukan tindakan demi mencegah bahaya bahan tersebut, justru menyerahkan tanggung jawabnya kepada pihak lain.

Presiden Lebanon, Michel Aoun pada hari Selasa kemarin kembali menegaskan, pihaknya akan berusaha optimal untuk mengungkap semua fakta terkait ledakan di pelabuhan Beirut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *