Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Sindir Negara-negara Arab, al-Nakhalah: Perlakukan Kami dengan Perlakuan Baik Kalian kepada Israel

Sindir Negara-negara Arab, al-Nakhalah: Perlakukan Kami dengan Perlakuan Baik Kalian kepada Israel

POROS PERLAWANAN-Dalam seminar Mimbar Quds yang diadakan melalui video conference dan dihadiri para pimpinan Poros Perlawanan, Sekjen Jihad Islam Ziyad al-Nakhalah mengapresiasi peran Iran dalam menyokong dan memperkuat faksi-faksi Perlawanan.

“Setelah diblokade dan merasakan kelaparan, kami tahu bahwa saudara-saudara Muslim dan Arab kami tidak bisa memberi seteguk air pun kepada mereka yang kehausan,” kata al-Nakhalah, al-Alam memberitakan.

“Kami meminta dari saudara-saudara Arab kami untuk memperlakukan kami seperti orang-orang Zionis, sebab apa pun yang tidak mereka berikan kepada kami, dengan mudah mereka berikan kepada Israel.”

“Operasi Badai al-Aqsa telah menyaring negara-negara. Kita masih berada di separuh jalan perang ini. Kita semua harus membantu Palestina dengan seluruh kemampuan.”

Sayyid Hasan Nasrallah menegaskan, Hari Quds Sedunia tahun ini bakal berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia menyatakan, Perang Badai al-Aqsa telah menempatkan Rezim Zionis di bibir jurang.

“Apa yang tengah terjadi di Palestina, Kawasan, dan dunia adalah Badai Orang-orang Merdeka. Kami berharap badai ini akan meluas dan menguat seiring berlalunya waktu.”

“Kita harus berusaha mempersiapkan elemen terwujudnya tujuan-tujuan Badai al-Aqsa. Ini adalah tugas kita semua. Sebagian justru bertindak menguntungkan musuh dengan hanya fokus pada skala korban dan kerugian, namun mengabaikan capaian-capaian Perlawanan.”

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyatakan, perlawanan rakyat Palestina dan darah syuhada telah membuahkan hasil dan memberikan kabar gembira akan masa depan yang berbeda.

Menurut Raisi, faktor terpenting masalah ini adalah keyakinan kalbu bangsa Palestina yang tidak pernah bersantai dalam melawan Israel, juga tidak tertipu oleh kesepakatan-kesepakatan normalisasi.

Raisi mengatakan bahwa berkat darah pejuang Palestina, berlanjutnya proyek normalisasi berubah menjadi “pertaruhan untuk kuda pecundang.”

“Tersadarnya nurani dan opini publik dunia tidak tunduk di hadapan pencitraan Israel sebagai ‘pihak yang tertindas dan layak dikasihani.’ Bahkan tindakan brutal Rezim Zionis dikutuk oleh warga negara-negara pro-Israel, dan pengutukan ini akan terus berlanjut,” tandas Raisi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *