Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Suriah: Hukum Caesar Besutan AS, Wujud Pelanggaran HAM Nyata yang Didasari Tuduhan Palsu dan Kebohongan

2017-12-12T101014Z_789603302_RC15AA0E6F00_RTRMADP_3_USA-TRUMP-ISRAEL-INDIA.jpg

POROS PERLAWANAN – Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk dalam pernyataan kerasnya soal hukum Amerika terkait sanksi-sanksi terhadap Suriah, karena kebohongan dan tuduhan yang dibuat oleh pihak-pihak yang bermusuhan dengan rakyat Suriah.

Sebuah sumber resmi di Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu, bahwa Republik Arab Suriah menyatakan kecamannya yang kuat terhadap Pemerintah AS yang memperketat tindakan pemaksaan yang dikenakan pada Suriah, melalui apa yang disebut Hukum Caesar, yang didasarkan pada sejumlah kebohongan dan tuduhan palsu oleh pihak-pihak yang bermusuhan.

Rakyat Suriah, hingga kini berada dalam konteks perang yang dipaksakan kepadanya, ketika musuh menggunakan semua jenis senjata paling kotor, termasuk terorisme, blokade ekonomi, tekanan politik dan informasi dusta di berbagai media.

Pernyataan itu mengatakan, “Pengenaan undang-undang ini oleh Pemerintah AS adalah pelanggaran mencolok atas hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional yang paling mendasar, dan menjadikannya tanggung jawab utama atas penderitaan warga Suriah dalam kehidupan dan mata pencaharian mereka, dan bahwa terorisme ekonomi hanyalah sisi lain dari terorisme yang telah membunuh warga Suriah dan menghancurkan prestasi yang dicapai dengan keringat dan darah mereka.”

“Ketika seluruh dunia bersatu untuk menghadapi pandemi Corona, konsekuensi dan dampaknya, Pemerintah AS yang menekan rakyatnya sendiri dengan melanggengkan politik rasis di dalam negeri, terus mendominasi dan arogansi di kancah internasional, dengan mengadopsi kebijakan agresifnya memberlakukan blokade pada rakyat dan menolak hak mereka.”

Kementerian Luar Negeri Suriah menambahkan, bahwa Suriah, yang rakyatnya dan pasukannya telah dengan berani menghadapi terorisme takfiri, juga mengalahkan proyek musuh, akan menanggapi dengan penuh semangat dan dengan tekad yang sama atas keputusan Amerika yang tidak adil ini, dan bahwa upaya sinergi Suriah untuk melindungi ekonomi nasional akan menjamin kegagalan dampak dari langkah ini dan membatasi efeknya.”

Suriah menyerukan kepada Kementerian Luar Negeri dan komunitas internasional untuk “bekerja mengangkat semua bentuk sanksi unilateral dan melanggar hukum, juga mengakhiri praktik-praktik yang bertentangan dengan ketentuan hukum internasional, dan mengarah pada peningkatan ketegangan dalam hubungan internasional yang merupakan ancaman serius terhadap keamanan, perdamaian dan stabilitas di dunia,” imbuh Kemenlu Suriah.

Di sisi lain, Washington telah meyakinkan pasukan Kurdi bahwa pemberlakuan Hukum Caesar tidak akan menjangkau wilayah mereka di Suriah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *