Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Suriah Tanggapi Pedas Statemen Uni Eropa Soal Senjata Kimia

POROS PERLAWANAN – Statemen Uni Eropa tentang tuduhan penggunaan senjata kimia oleh Moskow dan Damaskus mendapat respons pedas dari Kemenlu Suriah.

Dilansir al-Alam, Kemenlu Suriah dalam statemennya menyatakan, ”Sebagian negara-negara Eropa dan wakil Uni Eropa masih melanjutkan upaya mereka untuk menyesatkan masyarakat internasional soal penggunaan senjata kimia oleh sebagian negara seperti Suriah dan Rusia.”

“Satu-satunya tujuan mereka adalah merusak citra dua negara ini dan menyembunyikan niat melayangkan tuduhan-tuduhan semacam ini demi kepentingan imperialis negara-negara Eropa, juga menutup-nutupi kejahatan yang mereka lakukan terhadap banyak bangsa di dunia.”

“Senjata kimia diciptakan di Eropa. Sejumlah negara Eropa dan AS menggunakan senjata ini di banyak kawasan dunia. Para wakil Uni Eropa tidak bisa menyembunyikan diri mereka di balik semua dusta ini, sebab penggunaan senjata kimia secara khusus, dan senjata nuklir secara umum, oleh mereka di berbagai kawasan dunia membongkar upaya mereka untuk memutarbalikkan fakta.”

Di akhir statemen, Kemenlu Suriah menegaskan, ”Suriah menyatakan tidak pernah dan tak akan menggunakan senjata kimia dalam sejarahnya. Pihak yang menggunakan senjata kimia di Suriah adalah kelompok-kelompok teroris dan Dinas-dinas Intelijen Barat.”

Palestina Masih Merupakan Isu Utama Suriah

Sementara itu, dalam pertemuan dengan anggota Komite Eksekutif PLO, Azam al-Ahmad, Menlu Suriah Faisal Miqdad kembali menegaskan dukungan Damaskus untuk Palestina.

Dilaporkan kantor berita SANA, Miqdad menyatakan bahwa isu Palestina masih merupakan isu pokok Suriah. Menurutnya, Damaskus mendukung bangsa Palestina dan haknya untuk menentukan nasib serta membentuk negara independen di tanahnya dengan Quds sebagai Ibu Kotanya.

Al-Ahmad mengapresiasi Suriah yang tak pernah berhenti mendukung Palestina. Ia mengatakan, sikap berani ini telah membuat Suriah harus membayar mahal atas dukungannya untuk Palestina.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *