Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Takfiri dari Suriah hingga Ukraina, Serdadu Bayaran Nirperbatasan Ciptaan AS-Barat-Israel untuk Kacaukan Dunia

Takfiri dari Suriah hingga Ukraina, Serdadu Bayaran Nirperbatasan Ciptaan AS-Barat-Israel untuk Kacaukan Dunia

POROS PERLAWANAN – Direktur White Helmets, Raed Saleh dalam wawancara dengan Washington Post mengatakan, kelompoknya siap mengirim relawannya ke Ukraina untuk “membantu saudara dan saudari Ukraina mereka”.

“Tentara Rusia tidak punya prinsip, tak menghormati HAM, dan tidak memiliki orientasi moral,” ujar Saleh, menjustifikasi simpatinya untuk Ukraina.

Dilansir al-Alam, kabar pengiriman relawan White Helmets dipublikasikan setelah tersiarnya berita pemindahan kelompok bersenjata Takfiri pro-Turki dari Idlib dan utara Suriah ke Ukraina, dengan tujuan bergabung dengan “legiun internasional” yang dibentuk Presiden Ukraina. Pasukan asing ini meliputi 16 ribu antek dari seluruh dunia untuk memerangi Tentara Rusia.

Apa yang diungkap media-media Barat soal pemindahan kelompok bersenjata dan White Helmets dari Suriah ke Ukraina menunjukkan, kelompok-kelompok teroris ini, yang selama 11 tahun menyengsarakan Suriah, tidak lebih dari orang-orang bayaran yang dipekerjakan Biro Intelijen AS, Barat, dan Israel. Tujuannya adalah untuk mewujudkan ambisi-ambisi mereka, bukan hanya di Suriah, Irak, Azerbaijan, Libya, dan Yaman saja, tapi juga di Eropa.

Guna mengenal lebih baik esensi para antek, petempur, dan White Helmets ini, yang disebut Barat sebagai “revolusioner dan lembaga pertahanan sipil”, kami akan menyinggung apa yang dibeberkan media-media Barat tentang mereka.

White Helmets dibentuk di tahun 2013 dari anggota Jabhat al-Nusra (cabang al-Qaeda) oleh seorang perwira intelijen Inggris bernama James Le Mesurier, yang dibunuh di Turki tahun 2019 silam. White Helmets melakukan aktivitasnya di kawasan-kawasan yang dikuasai Jabhat al-Nusra dan kelompok-kelompok Takfiri lainnya.

Setelah kemenangan-kemenangan Tentara Suriah di Ghouta Timur, Daraa, Qunaitera, dan selatan Damaskus atas terorisme, Rezim Zionis lalu mengevakuasi 800 anasir White Helmets ke Tanah Pendudukan, dan setelah itu ke Yordania, Kanada, Jerman, dan Inggris.

PM Israel saat itu, Benyamin Netanyahu mengklaim bahwa tindakan ini dilakukan atas permintaan AS dan demi “alasan kemanusiaan”.

Dalam sebuah wawancara televisi, Saleh membocorkan bahwa White Helmets dibiayai oleh AS, Prancis, Inggris, Jerman, dan Qatar.

Dia mengaku bahwa dirinya “terpaksa” bekerja sama dengan Rezim Zionis, namun lupa bicara soal evakuasi ratusan teroris yang terluka ke rumah-rumah sakit Israel dan kedatangan Netanyahu untuk menjenguk mereka.

Jelas bahwa White Helmets dan kelompok-kelompok bersenjata di Suriah telah berubah menjadi fenomena yang lebih dari Arab-arab Afghanistan. Mereka lebih mirip pasukan bayaran nirperbatasan, sebab mereka saat ini digunakan di Irak, Libya, Azerbaijan, Yaman, Ukraina, dan besok di titik-titik lain dunia. Orang-orang ini dipekerjakan untuk bertempur menggantikan tentara negara-negara yang membiayai mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *