Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Taliban sebut Komandan Tinggi ISIS Terbunuh dalam Operasi Kontra Teroris Afghanistan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Komandan senior kelompok teroris ISIS tewas dalam operasi kontra-terorisme terpisah di Afghanistan, kata otoritas Taliban.

Jubir Taliban, Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin malam mengatakan “Kepala Intelijen dan Operasi ISIS” di Afghanistan termasuk di antara dua orang yang tewas dalam serangan militer di tempat persembunyian kelompok Takfiri itu pada Minggu malam.

Pemimpin teroris yang terbunuh, yang diidentifikasi sebagai Qari Fateh, telah mendalangi serangan baru-baru ini terhadap misi diplomatik, masjid, dan sasaran lain di Ibu Kota Afghanistan, kata pernyataan itu.

“Penjahat diadili tadi malam atas tindakan brutalnya di tangan pasukan khusus IEA [Emirat Islam Afghanistan] selama operasi kompleks di daerah perumahan Kher Khana [di Kabul],” kata Mujahid, menggunakan gelar resmi untuk pemerintah de-facto Taliban.

Jubir itu juga menegaskan dalam pernyataannya bahwa Kepala Jaringan ISIS untuk anak benua India, Ijaz Amin Ahangar, tewas bersama rekan-rekannya dalam operasi kontra-terorisme Taliban awal bulan ini.

Mujahid juga mengumumkan bahwa “sejumlah anggota ISIS, termasuk orang asing” ditangkap dalam beberapa hari terakhir di negara tersebut, tanpa memberikan rincian.

Pernyataan Mujahid segera diikuti oleh laporan AS yang mengatakan “sekitar 2.000 hingga 3.000” teroris ISIS beroperasi di negara Asia Selatan yang dilanda perang dan melakukan kegiatan teroris.

Angkatan Bersenjata yang berafiliasi dengan Pemerintah de-facto Taliban di Afghanistan telah melakukan beberapa operasi terhadap cabang lokal kelompok teroris ISIS sejak kembali berkuasa pada Agustus 2021 ketika pasukan asing pimpinan AS menarik diri dari negara itu.

Untuk bagiannya, kelompok teroris telah meluncurkan serangkaian serangan profil tinggi yang menargetkan warga sipil, pejabat pemerintah, dan misi diplomatik asing.

Sementara ISIS melihat Taliban sebagai musuh yang tidak dapat didamaikan dan perlu dikalahkan secara militer, Taliban melihat ISIS sebagai kekuatan jahat yang tidak memiliki tempat di Afghanistan.

Pada bulan-bulan menjelang penggulingan AS dari Afghanistan, ribuan teroris dilaporkan masuk ke negara itu dan direkrut oleh ISIS. Sebagian besar dari mereka menyusup ke negara itu di bawah pengawasan pasukan sekutu pimpinan AS.

Rentetan kekerasan terbaru di negara Asia Selatan yang dilanda krisis dan kebangkitan kelompok teroris ISIS telah menciptakan tantangan keamanan baru bagi Pemerintah Taliban di Kabul, yang belum diakui secara resmi oleh masyarakat internasional.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *