Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Tanggapi Tewasnya 4 Zionis, Hizbullah: Perlawanan, Cara Tunggal Bebaskan Palestina

Tanggapi Tewasnya 4 Zionis, Hizbullah: Perlawanan, Cara Tunggal Bebaskan Palestina

POROS PERLAWANAN – Hizbullah melalui statemennya menyampaikan ucapan selamat atas operasi berani syahid yang dilakukuan Syahid Muhammad Abu al-Qaian di Beersheba.

“Operasi ini benar-benar mengungkapkan spirit jihad dan perlawanan bangsa Palestina,” tegas Hizbullah, diberitakan al-Alam.

Hizbullah mengucapkan selamat kepada bangsa dan faksi Perlawanan Palestina atas operasi ini, serta menegaskan bahwa perlawanan adalah satu-satunya jalan kemenangan dan pembebasan Palestina.

Pada Selasa 22 Maret lalu, warga Negev dan mantan tahanan Palestina, Abu al-Qaian membunuh 4 pemukim Zionis di Beersheba.

Terkait operasi berani syahid ini, Jubir Hamas, Abdullatif al-Qanu’ mengatakan kepada media, ”Kami mengirim salam kepada pelaku aksi heroik yang dilaksanakan di Beersheba ini. Kami menegaskan, perang kami melawan penjajah akan terus berlanjut. Pertempuran ini tidak akan berhenti walau sekejap.”

Komite Perlawanan Palestina menyatakan, operasi yang dilakukan dengan senjata tajam itu adalah reaksi alami dan satu-satunya cara menyapu bersih penjajah dari Palestina, sekaligus jalan tunggal untuk menghadapi kejahatan harian Israel terhadap bangsa Palestina.

Front Demokratik Pembebasan Palestina juga menyanjung operasi tersebut dan menegaskan, perlawanan adalah faktor preventif di hadapan Rezim Penjajah.

Jubir Jihad Islam, Tariq Salma mendeskripsikan aksi Abu al-Qaian sebagai balasan normal terhadap kejahatan terorisme Zionis di Negev.

“Para penjajah akan kembali sadar bahwa bangsa kita tidak menyerah dan akan selalu mengibarkan panji perlawanan,” imbuh Salma.

Setelah tersiarnya kabar operasi, warga Gaza membagi-bagikan kue sebagai ungkapan sukacita.

Rezim Zionis sudah sejak lama mengkhawatirkan munculnya Intifada Ketiga. Para pakar keamanan Israel berpendapat, Intifada kali ini bukan hanya mencakup Tepi Barat saja, tapi juga meluas hingga kawasan Tanah Pendudukan 1948.

Israel khawatir, gerakan anti-Zionis rakyat Palestina kali ini akan sulit dikontrol seiring dimulainya bulan Ramadhan.

Ketakutan ini mendorong PM Naftali Bennett pergi ke Mesir untuk berunding. Raja Yordania dalam waktu dekat juga berencana mengunjungi Ramallah demi mencegah peningkatan perlawanan anti-Zionis.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *