Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

Senator AS: Teror, Sabotase, dan Perang Tak Bakal Efektif Tundukkan Iran

Senator AS: Teror, Sabotase, dan Perang Tak Bakal Efektif Tundukkan Iran

POROS PERLAWANAN – Anggota Senat AS, Chris Murphy menanggapi pernyataan rekan sejawatnya yang mendesak Washington keluar dari Perundingan Wina.

Dilansir Fars, Murphy mengingatkan Senator Jim Risch bahwa kebijakan Tekanan Maksimum AS atas Iran sudah gagal total.

Anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS ini mendesak agar AS keluar dari perundingan nuklir yang berlangsung di Austria. Desakan ini disampaikan Risch setelah usainya rapat rahasia Komite ini dengan Utusan Khusus AS untuk Masalah Iran, Robert Malley.

“Tak satu pun dari para penentang kesepakatan nuklir Iran yang mengajukan saran lebih baik. Sanksi-sanksi Tekanan Maksimum (atas Iran) tidak efektif, begitu pula sabotase dan teror. Perang terhadap Iran pun akan demikian. Diplomasi adalah satu-satunya cara praktis di hadapan Iran, yang akan menjauhkannya dari status negeri nuklir,” cuit Murphy di laman Twitter-nya.

Sebelum ini, Murphy juga menyatakan, pandangan Donald Trump bahwa keluar dari JCPOA dan pemberlakuan Tekanan Maksimum atas Iran bisa membuka jalan untuk “kesepakatan yang lebih kukuh” adalah pandangan yang salah.

Trump meluncurkan apa yang dia sebut kebijakan “Tekanan Maksimum” terhadap Iran pada 2018 setelah dia menarik AS keluar dari Perjanjian Nuklir Iran. Dia mengklaim bisa “mendapatkan kesepakatan yang lebih baik” daripada yang dicapai di bawah pendahulunya, Barack Obama.

Mantan Presiden Amerika itu menyatakan bahwa dia bermaksud memaksa Iran untuk merundingkan kesepakatan yang akan membatasi program rudal balistik Republik Islam dan pengaruhnya di wilayahnya sendiri.

Iran dengan tegas menolak untuk menegosiasikan “kesepakatan Trump” dan menolak seruannya yang berulang-ulang untuk mengadakan pembicaraan di tingkat mana pun.

Ketika ketegangan melonjak ke level tertinggi dalam beberapa dekade dengan pengetatan sanksi AS, Iran pada 2019 mulai mengurangi kewajiban nuklirnya berdasarkan kesepakatan sesuai hak kontraktualnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *