Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Tel Aviv Diguncang Ledakan, Publik Israel Takut Aksi-aksi Berani Syahid Bakal Mulai Lagi

Tel Aviv Diguncang Ledakan, Publik Israel Takut Aksi-aksi Berani Syahid Dimulai lagi

POROS PERLAWANAN– Polisi Israel pada Senin pagi 19 Agustus mengumumkan, ledakan sebuah bom pada Minggu malam di Tel Aviv adalah “upaya untuk melakukan sebuah operasi serangan.” Ledakan itu telah menewaskan satu orang Zionis.

Diberitakan al-Alam, sayap militer Hamas dalam statemennya menyatakan,”Brigade al-Qassam bersama Brigade al-Quds (sayap militer Jihad Islam) bertanggung jawab atas operasi berani syahid pada Minggu malam di Tel Aviv.”

“Selama kejahatan Rezim Pendudukan, termasuk penelantaran warga sipil dan kebijakan teror, masih berlanjut, aksi-aksi berani syahid di dalam Tanah Pendudukan akan dimulai.”

Operasi-operasi berani syahid berhenti di tahun 2006. Sejak masa itu, Perlawanan hanya melakukan sejumlah operasi-operasi acak. Yang terakhir adalah ledakan di tahun 2022 di sebuah halte bis di pemukiman Ramot, Quds.

Mengutip dari instansi-instansi keamanan, Kanal 12 Israel melaporkan bahwa ledakan pada Minggu malam lalu disebabkan “sebuah alat peledak kuat yang menggunakan bahan peledak seberat 8 kg.”

Setelah Brigade al-Qassam dan al-Quds mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Tel Aviv, media-media Israel mengungkap kekhawatiran akan dimulainya aksi-aksi berani syahid. Mereka cemas kejadian-kejadian pada Intifada II di tahun 2000 akan terulang kembali.

Situs Ynet melaporkan,”Militer dan para pemukim Zionis menghadapi tantangan bahan peledak di Tepi Barat. Namun dibawanya bahan-bahan peledak itu ke Israel jauh lebih berbahaya dan mengingatkan kita akan peristiwa-peristiwa Intifada II.”

“Aparat keamanan seringkali berhadapan bukan hanya dengan bahan peledak yang dilempar ke arah mereka, tapi juga bahan peledak yang ditaruh di sepanjang jalan.”

“Lima hari lalu, sebuah kendaraan yang dipasangi bom meledak di kawasan Hebron (al-Khalil). Diduga bahwa kendaraan itu disiapkan untuk melakukan sebuah serangan.”

“Ketakutan terbesar instansi-instansi keamanan adalah terulangnya hari-hari Intifada II dengan dibawanya bahan-bahan peledak ke jantung kota-kota besar. Hal ini menimbulkan kerentanan dan ketakutan.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *