Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Tim Investigasi Rilis Laporan Kedua Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Tim Investigasi Rilis Laporan Kedua Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

POROS PERLAWANAN– Diberitakan al-Alam, Tim Investigasi penyebab kecelakaan helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongannya merilis laporan kedua pada Rabu 29 Mei.

Berikut ini adalah laporan tersebut:

“Pertama, sesuai laporan dari Badan Meteorologi pada tanggal 19 Mei 2024, cuaca di bandara Tabriz (titik keberangkatan) hingga destinasi pertama dan kedua konvoi penerbangan (Jembatan Aqband dan Bendungan Qis Qaleh Si) hingga pukul 08.50 dilaporkan kondusif dan sesuai dengan VFR (Visual Flight Rules). Namun cuaca dalam jalur kepulangan perlu diselidiki lebih lanjut dengan meneliti bukti terbaru dan pernyataan para pilot serta penumpang kedua helikopter lain. Hasilnya akan diumumkan di kemudian hari.

“Kedua, sebagian besar dokumen, riwayat, dan surat-surat terkait perbaikan serta perawatan helikopter yang mengalami kecelakaan telah dikaji secara teliti. Tidak terlihat adanya problem, yang dari sisi perbaikan dan perawatan bisa berperan dalam terjadinya kecelakaan.

“Ketiga, berdasarkan penyelidikan dan perhitungan, kapasitas helikopter dari sisi jumlah penumpang dan peralatan sudah sesuai dengan beban standar helikopter, mulai dari saat lepas landas dari titik keberangkatan hingga titik destinasi dan perjalanan pulang.

“Keempat, sesuai transkrip perbincangan antara para pilot, rentang waktu kontak terakhir dengan pilot helikopter yang mengalami kecelakaan hingga terjadinya insiden dan tiadanya respons dari mereka adalah 69 detik. Tidak tercatat laporan apa pun soal kondisi darurat.

“Kelima, dengan mempertimbangkan sampel yang diambil dan pengujian atas sisa-sisa helikopter dan komponennya, juga berdasarkan ketersebaran dan jarak masing-masing bagian yang terpisah dari bodi utama, kemungkinan terjadinya ledakan akibat sabotase saat terbang dan sebelum menabrak pegunungan dinyatakan negatif.

“Keenam, sepanjang misi penerbangan dan 69 detik sebelum terjadinya kecelakaan, kontak dengan helikopter yang mengalami kecelakaan terus berlangsung di frekuensi-frekuensi yang ditetapkan. Kontak terakhir dilakukan oleh Komandan Tim (Syahid Mostafavi). Sebab itu, segala kemungkinan munculnya gangguan dalam sistem komunikasi atau pengacakan frekuensi dinyatakan negatif. (Perlu disebutkan bahwa komunikasi antara 2 helikopter lain tetap berlangsung hingga pendaratan di tambang tembaga Sungun)

“Ketujuh, sesuai laporan para pakar spesialis, tidak terlihat adanya jejak perang elektronik terhadap helikopter yang mengalami kecelakaan. Penyelidikan atas pengujian dan analisis masih akan berlanjut hingga ditemukannya penyebab utama kecelakaan. Hasil penyelidikan akan diinformasikan.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *