Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Tunduk pada Arus ‘Tekanan Maksimum’ AS, Google Hapus Belasan Akun YouTube yang Berafiliasi dengan Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, perusahaan teknologi AS, Google, telah menghapus lebih dari selusin akun di platform berbagi video online anak perusahaannya, YouTube, mengklaim bahwa akun-akun tersebut telah menjadi bagian dari “operasi pengaruh terkoordinasi” dari Iran.

Dalam laporan untuk kuartal kedua tahun 2020 yang dirilis awal pekan ini, Google mengumumkan telah menghentikan 16 akun YouTube pada bulan April yang diduga terkait dengan grup internet International Union of Virtual Media (IUVM).

Akun-akun tersebut konon katanya mengambil bagian dalam “operasi pengaruh terkoordinasi,” yang beroperasi dalam beberapa bahasa, termasuk Inggris, Arab, Persia, Prancis, Spanyol, dan Rusia.

Laporan Google lebih lanjut mengatakan bahwa IUVM memposting konten dalam bahasa Arab terkait dengan tanggapan pemerintah AS terhadap Covid-19 dan konten tentang hubungan Saudi-Amerika.

Pemerintah Amerika Serikat memiliki sejarah dalam hal memerintahkan perusahaan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter untuk memblokir akun Iran khususnya sebagai bagian dari apa yang disebut kampanye “Tekanan Maksimum” melawan Republik Islam.

Pada bulan April lalu, Facebook menutup akun yang diklaim terkait dengan Iran dan berusaha memengaruhi publik di banyak negara.

Facebook kemudian mengatakan pada awal Juni bahwa mereka telah mulai melabeli jaringan berita televisi Press TV berbahasa Inggris Iran serta Sputnik Rusia dan kantor berita China Xinhua sebagai “media negara”, menambahkan bahwa mereka akan memblokir akun-akun tersebut dari beriklan di Amerika Serikat.

Keputusan untuk melabeli outlet media tersebut di atas datang setelah mereka menerbitkan artikel dan video yang mendalam tentang serangkaian protes di seluruh Amerika Serikat menyusul pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata George Floyd di tangan seorang petugas polisi kulit putih Minneapolis.

Aktivis media sosial berpendapat bahwa Facebook telah memberi label media Iran, China dan Rusia di bawah tekanan dari pemerintah AS, yang telah menggunakan sanksi sebagai senjata pilihan.

Twitter dan YouTube juga telah melakukan pelarangan khusus yang menargetkan akun yang diduga terkait dengan negara-negara yang kritis terhadap kebijakan pemerintahan Barat, seperti akun-akun Iran, Rusia, dan Venezuela.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *